Oleh Melvina**
Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19, tidak sepenuhnya mengurangi tugas orang tua dalam mendampingi anaknya belajar. Meskipun berdasarkan SKB tersebut sekolah diberikan kebebasan untuk melaksanakan proses pembelajaran tatap muka, tetapi keterlibatan orang tua dalam mendampingi proses belajar anak selama pandemic ini tetaplah menjadi prioritas utama.
Orang tua harus siap untuk memfasilitasi anaknya dalam belajar. Kesiapan bukan berarti orang tua yang menyelesaikan semua tugas anak dari sekolah. Namun membimbing anaknya untuk bisa belajar mandiri. Sehingga orang tua hanyalah fasilitator yang berperan sebagai pendamping bagi anak dalam proses belajarnya.
Dalam beberapa kasus seringkali ditemukan orang tua yang mengambil peran untuk menyelesaikan tugas sekolah anaknya. Sepertinya ada kekhawatiran dari orang tua terhadap anaknya yang terkesan lamban dalam menyelesaikan tugas dari sekolah, sementara tugas sudah harus segera dikirimkan. Akhirnya sebagian orang tua mengambilalih tugas yang harus diselesaikan anak. Kondisi seperti ini tentu akan terasa berat bagi orang tua. Apalagi kalau memiliki anak usia sekolah lebih dari satu orang, maka sudah terbayang repotnya orang tua menyelesaikan tugas sekolah anak. Sementara tugas rumahtangga dan tugas dari tempat kerja juga harus diselesaikan dengan segera.
Oleh sebab itu agar kondisi seperti ini tidak terjadi, maka orang tua perlu mengoptimalkan kemandirian dalam belajar. Sehingga anak bisa belajar sendiri tanpa harus membebani orang tua dalam menyelesaikan tugas dari sekolahnya. Biarkan anak mencoba menyelesaikan masalahnya sendiri, sementara orang tua hanya memberikan pendampingan dan arahan terhadap tugas yang diberikan sekolah. Kalaupun tugas yang dibuat anak belum sempurna, bukan bararti orang tua langsung mengambilalih peran anak dengan harapan untuk mendapatkan nilai sempurna. Tindakan seperti ini jelas tidak mendidik si anak, karena akan menghilangkan kemandiran anak dan membuat mereka terbiasa melimpahkan semua tugas belajarnya kepada orang tua. Tentu saja kondisi seperti ini tidak baik bagi perkembangan si anak dalam mencapai kematangan perilakunya.