PALU EKSPRES, TOLITOLI – Pengerjaan pengadaan kapal tangkap di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Tolitoli yang dikerjakan CV. Wulton sebesar Rp 904 juta dicairkan menggunakan dokumen pencairan yang diduga direkayasa.
Kapal tangkap yang dilengkapi dengan mesin beserta alat tangkap dicairkan tersebut, kini sedang dalam pengerjaan di Kabupaten Buol padahal sudah di akhir tahun 2020.
“Pengadaan kapal ikan dengan anggaran ratusan juta yang bermasalah itu dicurigai dikerjakan oleh kontraktor yang sama seperti tahun 2019,” kata Ketua Gerakan Indonesia Anti Korupsi (GIAK) di Tolitoli, Hendri Lamo, Jumat (18/12/2020).
Di tahun lalu, diketahui pernah juga ada pengadaan dua unit kapal tangkap yang diduga tidak sesuai spesifikasi, namun sudah disalurkan ke kelompok nelayan di Tolitoli.
Kapal tangkap yang dikerjakan di Kabupaten Buol itu didatangkan ke Tolitoli dalam kondisi rusak dan dipaksakan dibagikan kepada kelompok nelayan.
“Waktu itu, dua kapal ikan itu didatangkan di akhir tahun, kondisi bocor sempat ditempel, tetapi tidak bertahan lama, sekarang kapal itu tidak jelas bangkainya,” kesal ketua LSM Giak itu.
Ia menilai, pengerjaan kapal tangkap bernilai ratusan juta di DKP Tolitoli kerap kali bermasalah. Kali ini kembali lagi terjadi, kapal yang dikerjakan pihak kontraktor saat ini fisiknya belum tiba di Tolitoli, tetapi anggarannya sudah dicairkan dengan menggunakan dokumen yang diduga palsu.
“Kok belum ada fisik kapal sudah dicairkan, apalagi kalau sekarang kapal ikan masih dalam pembuatan, ini adalah pelanggaran tindak pidana,” tekannya.
Sahlan Bantilan selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan kapal tangkap di DKP Tolitoli, yang dikonfirmasi mengaku kalau kapal tangkap yang diadakannya untuk dibagikan kepada kelompok nelayan di Tolitoli itu fisiknya masih di Kabupaten Buol.
Terkait proses pencairan, ia juga membenarkan kalau pengadaan kapal tersebut sudah dicairkan 100 persen di Badan Keuangan Daerah (BKD) Tolitoli belum lama ini.
“SP2D tagihan pengadaan kapal itu saya tandatangan sejak tanggal 15 bulan ini, dananya langsung di rekening rekanan,” katanya.
Menurutnya, sebelum Pilkada, ia selaku PPK telah melakukan pemeriksaan langsung kapal tangkap tersebut di Kabupaten Buol, kondisi kapal masih dalam pengecetan di tempat pengerjaan.