Oleh Muhd Nur Sangadji (muhdrezas@yahoo.com)
Pilwakot di Palu, sudah selesai. Hasilnya pun sudah bisa dipastikan. Saatnya kita fokus bekerja. Karena itu, tulisan ini sengaja diremajakan untuk membagi inspirasi dari beberapa kota yang saya lihat.
Bermula dari ide sejumlah kolega saya di Maluku Utara yang menghimpun diri dalam komunitas SIDEGO. Mereka menggelar Webinar. Topiknya sangat penting berkait perkotaan. Seperti biasa, banyak sahabat menumpahkan pikiran dan gagasannya. Saya juga ikut serta. Beberapa bahagiannya saya tulis di sini untuk “sharing gagasan”.
Kota yang baik, tentu adalah kota yang informatif. Artinya, kota dengan identitas yang bisa dikenang. Indikatornya sederhana saja. Bila orang asing atau orang luar datang di kota kita. Mereka mengetahui dengan mudah ke arah mana pergi untuk tiba di tempat yang mereka tuju. Kalaupun mereka tidak temukan, maka dengan mudah pula mereka mengetahui, kemana mereka harus bertanya.
Jika kedua hal ini tidak ditemukan. Sesungguhnya, mereka tidak sedang mengunjungi kota kita. Tapi, sedang datang di belantara. Di sini mereka siap-siap tersesat. Di beberapa kota dunia yang pernah saya kunjungi. Saya menemukan kesan kuat sekali tentang kedua hal ini. Mereka, pemerintah kotanya seolah berlomba untuk memberikan yang terbaik untuk warganya dan orang yang datang.
Sebuah kota kecil bernama Takayama. Saya berkesempatan mengunjunginya tahun 2004 dalam program pemberdayaan masyarakat, bersama Bappenas dan JICA. Wali kotanya dalam sambutan penerimaan mengabarkan tentang penanda kota dan informasi yang ditulis dalam empat bahasa.
Empat bahasa itu adalah Jepang, Inggeris, Arab dan satunya lagi beliau sengaja lupa. Tapi, lanjut beliau, yang pasti bukan bahasa Indonesia. Beliau sebut yang terakhir ini dengan nada berkelakar sambil memohon maaf. Kami semua tertawa sambil merenung. Belakangan diketahui bahwa yang ke empat itu adalah bahasa Cina.
Di kantor wali kota tersebut, publik dapat memanfaatkan komputer dengan bebas dan gratis. Pada tahun 2004, fasilitas begini untuk publik adalah bentuk pelayanan yang sangat mengagumkan. Sekarang saja masih luar biasa. Intinya, kita melihat bagaimana pemerintah bekerja untuk melayani masyarakatnya.