Menyiapkan Tas Siaga Bencana
Upaya lain yang dapat mendukung optimalisasi literasi kebencanaan dalam lingkungan keluarga adalah kesiapan logistik bilamana terjadi bencana secara tak terduga. Guna menghadapi kondisi ini, orang tua dapat meminta setiap anggota keluarga untuk menyiapkan tas siaga bencana. Tas ini berisikan perbekalan berupa makanan tahan lama dan minuman, pakaian, dokumen dan surat penting, perlengkapan obat-obatan, gawai atau ponsel pintar, masker, penyanitasi tangan, senter, peluit, dan radio portabel bila ada. Semua perbekalan dan perlengkapan tersebut dimasukkan ke dalam plastik kedap air sehingga tidak mudah basah/rusak. Dengan menyiapkan tas siaga bencana, kebutuhan logistik setiap anggota keluarga dapat terjamin selama beberapa hari.
Diskusi Antaranggota Keluarga
Berdiskusi tak hanya memberikan kesempatan bagi setiap orang untuk berpendapat, tetapi hal ini juga membuka ruang respon bagi pendapat yang dilontarkan. Dalam kaitannya dengan literasi kebencanaan, berdiskusi antaranggota keluarga mengenai ancaman dan dampak bencana dapat meningkatkan kesadaran sekaligus pengetahuan tentang bencana, mitigasi berdasarkan skala prioritas, penentuan titik kumpul, dan membuat kesepakatan mengenai skala prioritas berkenaan dengan rencana mitigasi, yang selanjutnya akan digunakan oleh setiap anggota keluarga sebagai langkah tanggap bencana apabila dihadapkan pada kondisi bencana yang sesungguhnya.
Semua Penting, Semua Punya Peran
Agar literasi kebencanaan dalam lingkungan keluarga dapat tercapai dengan optimal, tidak ada satupun anggota keluarga yang tak memiliki peran termasuk anggota keluarga yang difabel. Selama ini anggota keluarga yang difabel dianggap rentan manakala bencana terjadi. Akan tetapi, mindset seperti ini perlu diubah. Kini saatnya anggota keluarga yang difabel tersebut dilatih untuk dapat mengenali kondisi bencana, memahami langkah tanggap yang bisa diambil, dan melakukan usaha penyelamatan diri. Tak menutup kemungkinan, para difabel dalam lingkup keluarga juga mampu mengevakuasi anggota keluarga lainnya. Karena itu, sosialisasi dan pelatihan bagi mereka juga harus terus diupayakan.