PALU EKSPRES, PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu memastikan penyaluran lanjutan dana stimulan mengalami kendala teknis dan non teknis. Dana yang sedianya mulai kembali disalurkan Januari 2021, terpaksa mundur dari target sambil menunggu kepastian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI.
Kepala Pelaksana BPBD Palu, Singgih B Prasetyo menjelaskan, hal ini memang pernah dikemukakan Wali Kota Palu Hidayat. Bahwa penyaluran lanjutan akan mulai berjalan Januari 2021. Keterangan wali kota itu menurut Singgih, sebenarnya hanya menyambung informasi dari BNPB. Yang menyanggupi target penyaluran lanjutan pada Januari 2021.
“Permintaan wali kota saat kunjungan kerja ke BNPB Pada Tanggal 4 Januari 2021. Dan permintaan ini disanggupi pihak BNPB dengan target rencana hasil review data usulan dari Kota Palu selesai bulan Januari,” beber Singgih, Selasa (26/1/2021).
Namun demikian, terkait kesiapan proses penyaluran lanjutan itu terdapat beberapa hal teknis dan non teknis yang menyebabkan terjadinya keterlambatan.
Singgih mengaku, pelaksanaan review atau validasi data usulan, secara teknis tidak hanya membutuhkan waktu 1 atau 2 hari saja. Karena validasi data usulan tersebut masih perlu disandingkan dengan data penerima stimulan Tahap I. Kemudian data warga penerima Hunian Tetap (HUNTAP) baik di Huntap Tondo 1,Tondo 2, Talises, Duyu dan Balaroa. Termasuk penyandingan data usulan dengan warga yang sebelumnya telah pernah menerima bantuan dari NGO.
Review ini terangnya adalah mekanisme atau proses yang dilakukan agar tidak ada data yang sifatnya ganda penerima bantuan. Misalnya warga yang terdata penerima Huntap, tidak boleh mendapatkan stimulan. Demikian sebaliknya.
“Karena itu, target awal perencanaan hasil review dan validasi untuk usulan data penerima stimulan Kota Palu yang sedianya bisa diselesaikan Januari dipastikan mundur, karena banyaknya data yang diproses,”jelasnya.
Selanjutnya kendala non teknis. Kata Singgih, pada Tanggal 12 Januari 2021, Direktorat Rehabilitasi-Rekonstruksi BNPB menutup sementara ruang kerja dan kantornya. Lantaran terdapat 6 staf Direktorat yang dinyatakan positif Covid-19.