PALU EKSPRES, PALU – Bank Indonesia (BI) terus berupaya mendorong program digitalisasi transaksi ekonomi masyarakat. Termasuk transaksi yang dilakukan jajaran pemerintah dan pemerintah daerah (Pemda).
“Khusus Pemda akan kita coba mendorong agar melakukan elektronifikasi baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Majid Ikram, Senin (29/3/2021).
Sedangkan untuk masyarakat, BI akan mendorong masyarakat sebagai konsumen untuk bertransaksi menggunakan Quick Respon Indonesia Standar (QRIS), yang diawali pada pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
“Terlebih karena ada Covid dan menerapkan protokol kesehatan. Diupayakan tidak datang belanja langsung ke toko dan bisa belanja melalui online,” jelasnya.
Majid menjelaskan, secara nasional BI menargetkan sebanyak 12 Juta UKM bisa menggunakan transaksi non tunai tersebut. Sedangkan target untuk Sulteng sebanyak 50 ribu UKM.
Disisi lain sebut Majid, masih sekaitan dengan UKM, secara nasional BI juga punya program dengan dua terget. Yakni memperluas akses pembiayaan dan on boarding UKM.
“UKM diharapkan untuk go digital. Sehingga jika pasar offline sedang terpuruk, dia bisa pakai online,”sebutnya.
Yang kedua adalah go ekspor. Baik antar wilayah dalam Indonesia maupun luar negeri. Selanjutnya menyiapkan dua wahana yakni kerajinan kreatif Indonesia dan festival ekonomi syariah.
“Ini menjadi cara kami membawa UKM untuk lebih meningkat,”jelasnya lagi.
Dia berharap UMK di Kota Palu bisa segera menyesuaikan dengan upaya transaksi elektronik ini. Dan terus berupaya mendorong provider Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), baik perbankan dan non perbankan bisa menjadi partner bagi UKM.
“Seperti, link aja, gopay diharap bisa masuk membawa UKM menjadi rekanan dan partner mereka,”demikian Majid. (mdi/palu ekspres)