Merawat Kemandirian Bangsa

  • Whatsapp
Bahrun ML. Foto: Istimewa

( Belajar dari Sejarah Dua Korea )

Oleh Bahrun. ML

Bacaan Lainnya

MENGUTIP ensiklopedi nasional Indonesia, Korea atau Chonson dalam bahasa Korea, sebuah wilayah semananjung di Asia timur yang terpecah menjadi dua negara, Korea Utara dan Korea Selatan.  Masyarakat premitif Korea adalah orang Tung-i yang berjulukan “ manusia busur dari timur “.

Selain menyebar ke seluruh semananjung Korea, mereka mendiami Manchuria dan Lembah Sungai Yang Tze. Terbelahnya kedua Korea, tidak terlepas dari cengkraman  negara besar seperti Cina, Jepang, Soviet dan Amerika.

Diamati dari segi wilayah, baik Korea Selatan maupun  Korea Utara relative kecil, karena luas dua negara  tersebut  tidak lebih luas dari pulau Jawa yang mencapai  132.000 kilometer persegi. Diketahui bahwa luas wilayah Korea Selatan 98. 500 kilometer persegi, sedangkan Korea Utara 121. 129 kilometer persegi. Pelajaran pertama yang dapat dipetik, bahwa luas wilayah yang didiami suatu bangsa,  meskipun relatif kecil tidak lantas menjadi jaminan untuk dapat mengelolah dengan mudah keutuhan bangsa tersebut.

Cina dan Jepang

Campur tangan  Cina dan Jepang menjamah  semenanjung korea sudah berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama, jauh sebelum kedua  korea  diproklamirkan sebagai negara merdeka. Secara geografis posisi Cina  terletak di barat laut Korea, dan pada posisi timur diapit laut Jepang. Kedekatan letak geografis tersebut justru dimanfaatkan kedua negara besar Cina dan Jepang untuk memperdalam cengkraman  pengaruhnya. Catatan sejarah menujukan, pada tahun 1894 – 1895 semenajung korea berubah menjadi medan perang untuk memperebutkan pengaruh Cina dan Jepang. Jepang sukses menggusur pengaruh Cina atas semenanjung Korea. Maka sejak   1910 Korea berada  dalam masa penjajahan Jepang, seluruh  sumber daya korea dimanfaatkan untuk kepentingan Jepang.  Demikian sekilas perjalanan sejarah  babak pertama Korea dikaitkan dengan pengaruh Cina dan Jepang.

Idiologi Membelah Korea

Pada babak selanjutnya, terjadi peristiwa yang menjadi tonggak perubahan yang mendasar. Ketika Jepang menyerah pada perang dunia II, negara adhi daya  Soviet dan Amerika  mengambil alih peran Cina dan Jepang di Korea. Soviet menduduki Korea bagian utara dan Amerika bagian selatan Korea. Selang beberapa tahun kemudian tepatnya 1948, baik Soviet maupun Amerika menarik diri dari semanunjung Korea, sambil membentuk negara “boneka”. Sejak tahun 1948 Korea terbelah dua menjadi Korea Utara di bawah bayang  bayang Soviet yang komunis dan Korea Selatan di bawah pengaruh Amerika yang kapitalis. Inilah fakta bahwa idiologi mampu membelah bangsa serumpun, meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, memiliki akar budaya yang sama dan tinggal di wilayah semenanjung yang sama. Menariknya hal ini  terjadi hanya dalam rentang waktu tiga tahun antara 1945 – 1948.

Pos terkait