MAKASSAR,PE- Ikatan Dokter Indonesia Makassar, meminta pemerintah RI untuk mempertimbangkan kembali rencana untuk membuka kelas tatap muka per Juli 2021.
Meskipun guru sudah di vaksin, namun tidak ada yang menjamin bahwa virus Covid-19 tidak akan memaparkan ke pihak yang lain di sekolah.
“Pembukaan tatap muka harus dipertimbangankan secara matang, siapa yang mau bertanggung jawab jika anak-anak terpapar Covid-19. Apalagi bila sampai ada meninggal,” demikian rilis dari Humas IDI kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin SH MKes yang diterima Palu Ekspres, Senin malam (7/6/2021).
Ketua IDI Kota Makassar, DR dr Siswanto Wahab Sp.KK mengatakan semestinya guru dan peserta didik harus selesai divaksin baru boleh dikaji soal pembukaan tatap muka langsung.
“Jika belum, IDI Makassar tidak menyetujui kegiatan tatap muka digelar baik secara terbatas atau tidak terbatas,” ujar Dr dr Siswanto Wahab Sp.KK.
Siswanto mengatakan, rangkaian proses interaksi di sekolah sangat berpotensi menimbulkan penularan terhadap peserta didik mulai dari anak keluar sampai pulang ke rumah.
Ada yang naik kendaraan umum sampai di sekolah pasti ada fase interaksi di antara Siswa ini rawan jika peserta didik belum di vaksin.
Logikanya kepatuhan orang dewasa terhadap protap kesehatan masih jauh dari harapan apalagi peserta didik yang masih anak-anak remaja yang cenderung ingin bermain bersama, bercanda bersama teman.
“Perlu ada kepekaan kepada semua ini,” ujar Dokter yang akrab disapa Dokter Anto itu.
Saran IDI Makassar agar pemerintah fokus pada pencegahan Pengendalian Covid-19 dengan memperbanyak Testing Tracing untuk mencegah dan menurunkan infeksi baik yang tidak bergejala maupun yang bergejala berat.
Penting juga menurunkan pasien rawat inap yang bergejala berat sampai yang meninggal.
Seluruh warga sekolah termasuk guru, peserta didik dan staf sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan Covid-19 dipastikan sudah di vaksin. Idealnya kata dia untuk Sulawesi selatan 1200-1300 setiap hari pemeriksaan swab/PCR diluar pemeriksaan penderita positif Covid-19 .
Selain vaksin, persoalan lain yang belum selesai adalah masalah disiplin hidup bersih sehat, penerapan protokol kesehatan 3 M secara ketat. Baik memakai masker, menjaga jarak dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dari rumah hingga ke sekolah, termasuk mempersiapkan kebutuhan penunjang kesehatan anak seperti masker, bekal makanan dan air minum, pembersih tangan, hingga rencana transportasi harus steril dengan memastikan aman dari penularan Covid-19