PALUEKSPRES, PALU- Sebanyak 40 Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV Sulawesi Tengah Tahun 2021,Jumat,16 Juli 2021.
Pelatihan yang dilaksanakan secara Virtual itu berasal dari Sulawesi Tengah berjumlah 18 peserta, Kabupaten Sigi 4 peserta, Kabupaten Banggai 8 peserta, dan Morowali 8 peserta. Pelaksanaan Diklat ini dibiayai dari APBD Propinsi dan APBD Kabupaten Asal Peserta Diklat .
Ketua Panitia Pelaksana Moh. Riyan, S,STp, M.Si, menyampaikan bahwa Diklat Kepemimpinan Pengawas angkatan IV Tahun 2021 ini, dilakukan dengan Sistem Blended Learning yaitu gabungan antara pembelajaran klasikal. Serta dilaksanakan dengan jarak jauh disesuaikan kondisi Pandemi Covid.
Acara dibuka oleh Gubernur yang diwakili oleh pelaksana tugas Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dr.Rohani Mastura, M.Si.
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan Dr.Rohani Mastura, M.Si menyampaikan
bahwa Pemerintah Sulteng memberikan apresiasi kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Sulteng atas terselenggaranya pelatihan kepemimpinan pengawas secara virtual ini. Sesuai dengan kebijakan tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) guna mencegah makin meluasnya penyebaran covid-19.
Di samping sebagai suatu percepatan yang inovatif, adaptif, dinamis, dan responsif, serta sebagai wujud kesiapan aparatur menghadapi era industri 4.0.
Rohani Mastura yang membacakan sambutan Gubernur Sulteng itu menyambut baik Pelaksanaan Diklat Pelatihan kepemimpinan pengawas ini menggunakan sistem blended learning.
“Pelatihan berbasis blended learning di masa pandemi saat ini, juga harus bisa mendukung dan mewujudkan program-program pemerintah dengan tetap memperhatikan dan disiplin menerapkan prokes yang berlaku,” kata Rohani mengutip sambutan Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura.
Gubernur berharap Peserta Diklat tetap semangat dan antusias untuk mengikuti pelatihan. Peserta juga dituntut untuk bisa menguasai teknologi informasi.
“Karena teknologi dalam era new normal ini juga lebih efektif, efisien, selain meningkatkan daya kreatif dan inovatif serta kepekaan aparatur dimasa pandemi. Peka terhadap krisis untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi adaptasi kebiasaan baru sehingga menghasilkan aparatur berkinerja tinggi dan pelayanan publik tetap terjamin.