PALUEKSPRES, PALU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu berencana memperluas cakupan sekolah dalam program touring guru ke rumah murid untuk belajar tatap muka dalam masa Pandemi Covid-19.
Saat ini program tersebut baru berjalan disalah satu sekolah dasar di Kelurahan Kawatuna Kecamatan Mantikulore Palu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Palu, Abdul Hafid Djakatare menjelaskan, dalam program ini pihak sekolah melakukan kunjungan untuk kepentingan belajar siswanya.
Para orang tua siswa menyepakati untuk memilih tempat sebagai pelaksanaan belajar mengajar tatap muka tersebut.
Pihak sekolah menurutnya dalam program ini akan membagi dua jumlah siswanya untuk mendapat kunjungan guru.
“Semisal dalam satu kelas terdapat 30 siswa, maka dibagi dua menjadi 15 orang untuk dua kali pertemuan,”kata Abdul Hafid, Senin 30 Agustus 2021.
Pola ini kata Hafid merupakan strategi agar proses belajar mengajar bisa tetap berjalan optimal ditengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat wabah Covid-19.
Selain itu, Dinas Pendidikan Palu juga berencana menjalin kerjasama dengan pihak Telkomsel Palu dalam rangka penyediaan paket data internet bagi kepentingan belajar mengajar tingkat sekolah di Palu.
Hafid menjelaskan, Telkomsel nantinya akan menyediakan paket data ekonomi dengan tarif Rp20ribu per bulan.
“Paket ekonomis itu nantinya bisa digunakan guru dan murid untuk melakukan belajar dalam jaringan (Daring),”paparnya.
Rencana tersebut ujarnya akan dimatangkan bersama pihak Telkomsel melalui sebuah rapat koordinasi bersama yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
Hafid juga menanggapi terkait adanya saran Anggota DPRD Palu, Marcelinus yang mendorong agar pihak sekolah melakukan belajar tatap muka menggunakan aplikasi zoom meeting.
Ia mengaku sangat mengapresiasi saran tersebut. Karena itu, rencana perluasan cakupan program touring guru dan penyediaan paket data internet ekonomis menjadi salah satu solusi atas saran tersebut.
“Untuk saran menggunakan aplikasi zoom dalam belajar ini sebenarnya sudah kami imbau ke sekolah. Tapi kita maklum mungkin belum banyak sekolah yang melakukan karena terbatas dengan fasilitas,”akunya.