Begini Cara Warga Huntap Tondo 1 Untuk Dapat Air Bersih…

  • Whatsapp

PALUEKSPRES,PALU – Sejumlah warga di Kompleks Hunian Tetap (Huntap) Tondo 1 Kelurahan Tondo Kecamatan Mantikulore Palu terpaksa menampung air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari – hari.

Selasa sore 14 September 2021, hal ini terpantau dilakukan salahsatu warga di Blok M nomor 17. Warga terlihat menggunakan kaleng bekas cat berukuran besar untuk menadah air langsung dari atap rumah bagian depan.

Bacaan Lainnya

Meski dengan curah hujan yang kecil, warga tetap berharap tempat penampungannya terisi sedikit air. Setidaknya untuk mencuci piring dan keperluan mandi.

“Sudah seminggu lebih air tidak jalan. Sudah sekali pak kita buat cuma untuk mandi,”kata warga.

Menurutnya, selain menampung air hujan, ia bersama warga lainnya terpaksa harus membeli air dari jasa penyedia air bersih dengan harga Rp40ribu per tandon kapasitas 500 liter. Untuk debit air dengan jumlah demikian ujarnya, hanya bisa digunakan paling lama tiga hari.

Bahkan terkadang, perempuan paruh baya ini menyebut,ia harus mengambil air menggunakan motor disebuah kran air di Kampus Universitas Tadulako Palu.

Ibu ini juga mengungkap, jika pun berjalan, air dari penampungan besar di kompleks Huntap tidak bisa serta merta digunakan untuk keperluan masak. Paslanya, air yang tersalur ke rumah- rumah kerap kali dalam keadaan kotor.

Sudah begitu, penyaluran air ke rumah-rumah juga dilakukan berjadwal. Karena jalur pipa air yang banyak tidak bisa sekaligus terpenuhi dari sebuah bak penampungan besar.

“Makanya kita dijadwal satu jam untuk satu blok rumah. Nah kita yang berada blok ujung ini biasanya nanti malam baru bisa disalurkan,”bebernya.

Sementara itu, mantan Anggota DPRD Palu, Erfandi Suyuti yang juga menghuni Huntap mengaku, kesulitan air yang terjadi sudah sangat meresahkan warga.

Tak jarang kondisi itu memicu perselisihan antara sesama penghuni Huntap.

Erfandi mengaku, iapun terpaksa harus membeli air dari penyedia lantaran kekosongan bak penampungan itu.

“Masalahnya tidak semua warga di Huntap ini mempunyai rezeki berlebih. Akhirnya mereka kadang mengambil air pakai gerobak di Kampus Untad,”ujarnya.

Ia berharap, kondisi ini perlu mendapat perhatian yang cepat dari pihak-pihak terkait.

Pos terkait