PALUEKSPRES, MERAUKE– Kontingen Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) kembali menambah pundi medali melalui perolehan Perunggu di ajang balap motor di PON XX Papua 2021. Pembalap Sulteng Carlos Demelos yang turun di nomor perorangan standar 150 cc, sukses meraih medali Perunggu di Sircuit Distrik Tanah Miring Merauke, Rabu 6 Oktober 2021.
Pembalap asal Kabupaten Tojo Unauna ini telah menunjukkan kelasnya di ajang adu kebut motor, sekalipun harus bersaing dengan para pembalap kenamaan dari provinsi lain.
Carlos Demelos yang turun dengan nomor star 10 ini, mampu melampui lawan-lawannya dan melesat hingga naik podium di urutan ke tiga dan meraih perunggu. Sementara di urutan pertama dan peraih emas, Fahmi Basong asal Papua serta Wahyu Nugroho asal Jawa Tengah peraih medali perak.
Raihan prestasi Carlos ini memang sangat beralasan, meski hanya dalam tenggang waktu dua bulan menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda), namun telah mampu menunjukkan kemampuannya sebagai salah satu jawara jalan raya di ajang multy event.
Di nomor beregu sebelumnya, Tim Sulteng yang menurunkan Carlos Demelos dan Ivan Rahmat, gagal menyumbangkan medali karena capaian poin tidak mendukung. Carlos di urutan 5 sementara Ivan Rahmat di urutan 15.
Sementara di nomor perorangan modifikasi 150 cc, Anggi Setiawan hanya finish di urutan tujuh.
Sebenarnya Anggi Setiawan sempat memimpin hingga lap 18. Dari urutan satu kemudian turun urutan kedua.
Namun karena persaingan yang sangat ketat, lawan-lawannya pun terus berupa agar salah satu murid Valentino Rossi ini tergeser dan tidak naik podium.
Beruntung, di nomor perorangan standar 150 cc, Carlos Demelos tampil sangat gemilang dan memukau penonton.
Dia tidak hanya mengharumkan nama Sulteng, namun tanah leluhurnya Ampana Tojo Una-una. Carlos juga telah memecahkan sejarah pembalap Sulteng dalam meraih medali di PON. Ini sejarah baru bagi road race Sulteng.
Keberhasil Carlos Demelos ini tidak lepas dari andil serta tangan dingin Ketua Pengprov IMI Sulteng Andi Nur B Lamakarate selaku maestro road race di Bumi Tadulako.
Pilihannya merekrut Carlos untuk menjadi duta olahraga di ajang balap motor PON Papua, sangatlah tepat. Ini juga semakin meyakinkan para pecinta raod race di Bumi Tadulako, bahwa sosok Carlos pemuda kelahiran Ampana Tete telah meletakkan sejarah Sulteng di Bumi Cendrawasih Papua.
Meski diketahui selama menjalani Puslatda di Hotel Sutan Raja, hanya Carlos semata atlet yang tidak mendapat kunjungan serta perhatian baik dari Pemerintah Kabupaten Touna, maupun IMI Cabang Touna, dalam memotivasi putra daerah. Tidak seperti Kota Palu, Sigi, Parigi Moutong, Buol, dan Kabupaten Poso yang terang- terangan akan memberikan bonus bagi atletnya, apalagi penyumbang medali bagi kontingen Sulteng.
Manager Tim Balap Motor Sulteng Helmy Fahmy mengaku sangat bangga atas torehan sejarah yang dibuat Carlos Demelos di Tanah Papua.
“Jujur kami bangga, balap motor bisa sumbangkan perunggu bagi Sulteng,” ujarnya.
Menurutnya, Anggi Setiawan yang turun di nomor modifikasi 150 cc sebenarnya telah memimpin dalam puluhan lap, namun lawan-lawannya berupaya menyingkarkannya dengan berbagai cara.
” Tapi begitulan di arena balap motor. Yang jelas dewi fortuna belum berpihak kepada kita dalam menambah pundi-pundi medali emas,” ungkapnya.
Meski demikian, Carlos Demelos telah memecahkan telur bagi peceklik medali di ajang PON.
Ia juga berharap dengan capaian Carlos ini, baik IMI Cabang Touna maupun Pemkab seharusnya peka serta memiliki sense of belongging atau rasa memiliki, karena Carlos adalah kebanggaan kita dan aset daerah yang harus dijaga dan diperhatikan termasuk kesejahteraannya. PAKAROSO. (Kiriman Agus Manggona/bid/pe)