Meningkat 5,29 Kg Perkapita, Angka Konsumsi Ikan Sulteng 2021 Capai 63.03 Kg Perkapita

  • Whatsapp
Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba memaparkan materi pada Sinkronisasi Program Kegiatan Bidang Kelautan dan Perikanan dengan kabupaten kota tahun 2021, Rabu (27/10/2021), di Swiss Belthotel Palu. Foto: Abidin/PE

PALUEKSPRES, PALU– Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah Arif Latjuba mengatakan angka konsumsi ikan penduduk di Provinsi Sulawesi Tengah pada 2020 mencapai 63,03 kg perkapita pertahun. Dibanding angka konsumsi ikan tahun 2019 sebesar 57,74 kg perkapita, terjadi peningkatan sebesar 5,29 kg perkapita pada 2020.
“Angka konsumsi ikan penduduk Sulteng lebih tinggi dari nasional. Sulteng 63,03 kg/ perkapita/ pertahun, sedangkan nasional hanya 56,39 kg/perkapita/pertahun,” kata Arif Latjuba pada pada Sinkronisasi Program Kegiatan Bidang Kelautan dan Perikanan dengan kabupaten kota tahun 2021, Rabu (27/10/2021), di Swiss Belthotel Palu.
Namun demikian, kata Arif Latjuba, sebagai motivasi bagi kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah, capaian angka konsumsi ikan Sulawesi Tengah tidak menjadikan kita berpuas diri. Sebab, angka konsumsi ikan Sulawesi Tengah relatif masih tertinggal dari provinsi yang ada di Pulau Sulawesi.
Sebagai perbandingan kata Arif, angka konsumsi ikan Sulawesi Tenggara sudah mencapai 77,05 kg perkapita dan tertinggi di Pulau Sulawesi. Disusul Sulawesi Utara mencapai 73,40 kg perkapita, Sulawesi Selatan 72,28 kg perkapita, Gorontalo 69,15 kg perkapita, Sulawesi Barat 64,15 kg perkapita.
Menurut Arif Latjuba, walau Sulawesi Tengah di bawah dibanding lima provinsi di pulau Sulawesi tapi terjadi trend kenaikan angka konsumsi ikan. Pada 2018 misalnya, angka konsumsi ikan Sulawesi Tengah mencapai 56,65 kg perkapita. Kemudian pada 2019 kembali terjadi kenaikan sebesar 1,09 kg perkapita menjadi 57,74 kg perkapita. Dan, pada 2020 terjadi lonjakan kenaikan sebesar 5,29 kg perkapita sehingga angka konsumsi ikan Sulawesi Tengah sebesar 63,03 kg perkapita pertahun.
Rendahnya angka konsumsi ikan penduduk Sulawesi Tengah dibanding lima provinsi di pulau Sulawesi lanjut Arif, menjadi pertanyaan tersendiri, mengapa daerah ini masih relatif rendah angka konsumsi ikannya. Padahal, Sulawesi Tengah ditopang potensi perikanan laut yang sangat melimpah. Hal itu terlihat dari panjang garis pantai yang dimiliki kurang lebih 6.653, 31 kilometer (Km) serta luas perairan kurang lebih 77.295 kilometer persegi.
“Jawabannya ada pada teman-teman (Dinas Perikanan) di daerah,” kata Arif.
Berdasarkan data yang dihimpun media ini, Sulawesi Tengah memiliki tiga zona perikanan tangkap meliputi Zona I meliputi perairan sebelah selatan Kabupaten Donggala, Barat Daya Tanjung Manimbaya, Barat perairan Sioyong hingga Laut Sulawesi, Utara Tolitoli hingga Buol.
Zona II meliputi perairan sebelah Timur Ampibabo, Tinombo, Moutong, Kepulauan Una Una hingga Boalemo Kabupaten Banggai.
Zona III meliputi perairan Kepulauan Menui, perairan sebelah Timur Bungku hingga Banggai Kepulauan, Selat Peleng hingga berbatasan dengan Pulau Sonit.
Dari tiga zona wilayah perairan tangkap ini, dari data 2014 saja, potensi lestari perikanan tangkap berdasarkan Masterplan Pengembangan Ikan Demersal dan Ikan Pelagis 2013-2014, produksi ikan jenis Demarsal mencapai 26,942 ton. Sedangkan ikan jenis Pelagis 227,179 atau totalnya mencapai 254,121 ton. (bid/paluekspres)

Pos terkait