Marah dan Termos

  • Whatsapp
H. Sofyan Arsyad. Foto: istimewa

Ungkapan Nabi laa taghdab walakal jannah, oleh Al-Khaththabi ditafsirkan sebagai bentuk peringatan agar kita berupaya menjauhi sesuatu yang dapat memicu kemarahan. Karena menurutnya, marah itu tidak terlarang. Ia adalah tabiat yang tidak akan hilang dalam diri manusia.

Dalam konteks ini, Rasul sebetulnya ingin mengingatkan kita untuk jangan mudah marah. Apalagi jika tidak jelas apa penyebabnya. Bahkan Nabi menyebut orang yang mampu mengendalikan emosinya, sebagai orang kuat. “Orang kuat bukanlah orang yang kuat bantingannya, namun orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai nafsunya ketika marah” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bacaan Lainnya

Dalam hadis lain, orang yang mampu menahan marah akan mendapat perlakuan istimewa di akhirat kelak. Kata Nabi, orang tersebut diberi kebebasan memilih bidadari mana yang ia sukai.

Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang mampu menahan kemarahan, padahal dia mampu melampiaskannya, niscaya pada hari kiamat Allah akan memanggilnya di hadapan seluruh makhluk, sehingga Allah memberinya hak memilih di antara bidadari surga yang dia kehendaki”. Terpulang pada kita, pilih mana? Wallahu ‘alam.***

(Penulis adalah Penyuluh Agama Islam Kemenag Sulteng)

Pos terkait