Menkes Budi : Tak Usah Panik Hadapi Omicron Tapi Waspada dan Hati-hati

  • Whatsapp
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat konferensi pers, Senin, (24/1/2022)/ foto: Tangkapan layar video/ PaluEkspres

PALUEKSPRES, PALU- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan masyarakat tidak perlu panik dengan penyebaran Omicron yang akhir-akhir ini meningkat. Meskipun sifat virus Omicron ini memang sangat cepat penularan dan kenaikannya, tetapi virus ini pun cepat juga turunnya dibandingkan dengan varian Delta.

Kedua, virus Omicron juga hospitalisasinya rendah. Misalnya dari jumlah 1600 yang terkonfirmasi positif Omicron, hanya ada 20 orang yang dirawat dan dua yang wafat. “Jauh sekali dibandingkan kasus delta,”tandas Menteri Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers secara daring setelah rapat terbatas dengan Wapres dan Menteri lainnya pada, Senin (24/1/2022).

Bacaan Lainnya

Meskipun demikian kata Menkes, masyarakat tetap waspada dan hati-hati. “Selain harus vaksinasi masyarakat juga harus tetap menjalankan protokol kesehatan, mengenakan masker, cuci tangan dan jaga jarak,” tandasnya.

Menkes juga mengatakan perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk mencegah penularannya. Maka menurutnya penting untuk selalu menggunakan aplikasi PeduliLindungi di masyarakat. Menurutnya apalagi Wapres KH Maruf Amin sudah mengizinkan untuk membuka data aplikasi PeduliLidungi di publik, tujuannya untuk memberi kesempatan kepada masyarakat melaporkan bila masih ada titik-titik pusat keramaian yang tidak menggunakan aplikasi peduliLindungi.

Pemerintah juga akan menggunakan PCR yang jauh lebih cepat, untuk melakukan tes dan tracing.
Menkes menegaskan agar daerah tetap rajin melakukan testing dan tracing setiap bulan. Juga untuk melaksanakan isolasi mandiri sesuai dengan protokol yang ada.

Selain itu, percepatan pelaksanaan vaksinasi untuk lansia dan vaksinasi untuk anak yang rentan terkena.

Menurut Budi, karena dalam dua pekan ke depan akan lebih banyak terkena di Jakarta dan Jabodetabek maka dalam dua minggu ini, akan dipercepat vaksinasi di Jakarta dan Jabodetabek.

Sejauh ini pemerintah tetap mempersiapkan rumah sakit dengan 80 ribu ruang. “Saat ini sudah terisi 5000. Tapi masih bisa (tempat tidur) hingga 500 ribu,”tandas Budi. Tetapi kata dia, tentu tidak diharapkan fasilitas RS itu terpakai. Pemerintah tentu berharap jumlah penderita virus ini lebih rendah. (aaa/PaluEkspres)

Pos terkait