PALUEKSPRES, JAKARTA – Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengungkapkan bahwa orang-orang yang berada dalam kerangkeng rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin adalah pekerja sawit. Puluhan orang itu bukan pecandu narkoba.
Nurul mengatakan pihaknya sempat mengonfirmasi kepada orang-orang dalam kerangkeng itu saat memburu bupati Langkat Nonaktif atas dugaan kasus korupsi.
Seperti diketahui Bupati Terbit Rencana Perangin Angin, terjerat kasus dugaan korupsi dari hasil Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK beberapa waktu lalu.
“Orang-orang yang di dalam itu kemudian menerangkan bahwa mereka itu adalah pekerja di kebun sawit milik Bupati Kabupaten Langkat,” kata Nurul Ghufron saat dihubungi, Rabu (26/1/2022) dilansir JPNN.
Pria berlatar belakang akademisi itu mengatakan pihaknya sempat kaget saat menemukan sejumlah orang di kerangkeng rumah Terbit. Tim penindakan juga sempat berinteraksi dengan para tahanan sekaligus menanyakan identitas mereka.
Meski demikian, lanjut Ghufron, KPK hanya mengetahui orang-orang itu merupakan pekerja di kebun milik Terbit.
Tim tidak mendalami alasan mereka dikurung di kerangkeng karena sedang sibuk mencari politikus Golkar itu. “Tujuannya untuk melakukan pengamanan Bupati, maka tim penyelidik KPK bergerak bergeser ke tempat lain untuk mencari yang bersangkutan,” tutur Ghufron.
Sebelumnya, Migrant Care menyebut Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin memiliki kerangkeng di rumahnya. Sebanyak 40 pekerja sawit disebut mendekam di dalam kerangkeng tersebut.