Wapres : Indonesia Sangat Tertinggal di Investasi Penelitian. Bandingkan Dengan Dua Negara Maju Ini

  • Whatsapp
Wapres KH Maruf Amin / foto; Setwapres/ PaluEkspres

“Indonesia tertinggal jauh puluhan kali lipat dibanding ketersediaan peneliti di Jepang dan Korea Selatan pada tahun 2018, yakni berurutan sebanyak 5.331 dan 7.980,” imbuhnya melansir data UNESCO Institute for Statistics 2016–2018.

Demikian pula, kata Wapres, ketersediaan ilmuwan dan insinyur yang diketahui dari persentase lulusan pendidikan tinggi di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) di Indonesia juga masih rendah.

Bacaan Lainnya

“Persentase lulusan bidang STEM di Indonesia pada tahun 2016 sebanyak 18,62%; 2017 sebanyak 18,55%; dan 2018 meningkat menjadi 19,42%. Situasi ini tergolong rendah dibandingkan negara anggota G20, seperti India dan Rusia pada tahun 2018 berurutan sebanyak 32,65% dan 31,06%,” paparnya melansir data Education Statistics World Bank 2016–2018.

Kondisi itulah, tutur Wapres, yang menjadi penyebab jumlah paten di Indonesia juga belum banyak.

“Pada tahun 2020 jumlah paten di Indonesia hanya 1.309, sementara itu jumlah paten di Brasil pada tahun yang sama mencapai 5.280, India 23.141, Amerika Serikat 269.586, dan Tiongkok bahkan telah mencapai 1.344.817 aplikasi paten,” paparnya berdasarkan data World Intellectual Property Organization 2021.

Pos terkait