Oleh: Hasanuddin Atjo
Lebih Cepat dan Murah
Kualitas layanan yang terukur (cepat, murah, terpantau dan jasa pembayaran diketahui di awal) membuat taksi aplikasi digital lebih berdaya saing dan mendapat tempat di hati pengguna, sehingga menjadi pilihan utama para pengguna jasa transportasi dan dengan cepat menggeser eksistensi taksi konvensional seperti Blue Bird dan Ekspres.
Pertanyaan yang muncul kemudian mengapa taksi aplikasi online bisa lebih murah dan cepat?. Taksi aplikasi tidak memerlukan investasi dan modal kerja (operasional) sebesar taksi konvensional sepertipengadaan kendaraan, lapangan parkir, mess supir, gaji dan jaminan kesehatan supir, biaya surat kendaraan, bengkel sendiri sampai kepada securiti.
Perusahaan taksi aplikasi hanya mengkoordinir pribadi-pribadi yang memiliki kendaraan “menganggur”dan dalam kondisi layak dioperasionalkan kemudian menghubungkan dengan pengguna yang membutuhkan jasa transportasi.
Pengertian kendaraan menganggur dalam konteks taksi aplikasi digital antara lain dikemukakan dalam beberapa kasus. Pertama Seorang Ibu rumah tangga di Jakarta pada pagi hari harus mengantar anaknya ke sekolah dan menunggunya sampai waktu usai sekolah karena jarak rumah dan sekolah cukup jauh serta macet.
Sang Ibu kehilangan waktu produktifnya alias menganggur sekitar 5-6 jam, dan dengan adanya perusahaan pengelola taksi aplikasi maka sang Ibu menjadi salah satu pesertanya dengan status tidak terikat ( dapat masuk ke sistem layanan online bila lagi menganggur).
Kasus kedua, seorang ASN (Aparatur Sipil Negara) berangkat kerja di pagi hari dan pulang selepas waktu sholat Isya menggunakan kendaraan pribadi. Sebelumnya kendaraannya lebih banyak di parkir di halaman kantor (menganggur sekitar 10 jam), dan kemudian adanya bisnis transportasi digital itu, maka sang ASN tersebut bermitra dengan supir terpilih untuk mengoperasikan kendaraan tersebut.
Dari kasus ini sang ASN tersebut tidak perlu menyiapkan gaji supir, biaya pajak dan perawatan kendaraan bahkan bisa membantu membayar cicilan kendaraan. Kasus ketiga seorang manajer muda yang baru saja risign (mengundurkan diri) dari tempatnya bekerja dan adanya perusahaan pengelola taxi aplikasi, maka sang manajer muda tersebut untuk sementara bergabung dengan pengelola taksi tersebut sambil menunggu panggilan dari perusahaan baru lainnya.
Bersambung…