Project ini dimulakan tahun 2017, merupakan afiliasi antara Badan Perikanan Nasional Mesir, Militer Mesir dan Badan Pengelola terusan Zues. Dibangun di aras gurun pasir seluas 20.ribu ha, jumlah tambak sekitar 5000 an unit, dan mampu memproduksi ikan maupun udang sebesar 150 ribu ton setiap tahun dan menyerap tenaga kerja sekitar 10.000 orang.
Elaborasi dengan beberapa negara menjadi kekuatan mega project ini. Diimulai dari tekonologi konstruksi yang menahan air agar tidak bocor, mengintegrasikan air laut-sungai di dalam satu sistem budidaya, usaha hatchery untuk penyediaan benih, pabrik pakan hingga ke prosessing berorientasi nilai tambah.
*****
Penyelenggaraan Boston Seafood Expo, tanggal 12 – 15 Maret 2022 terungkap banyak informasi yang menarik dari bisnis ini. Pertama bahwa milenial yang akan menjadi konsumen terbesar senang dengan penyajian makanan praktis, cepat dan bergizi.
Cukup mengeluarkan udang kupas beku ( permintaan terbesar), udang sudah dapat menjadi lauk dengan direbus arau digoreng. Selain itu juga tersedia udang cooked beku dan ini lebih praktis lagi, tinggal dipanasi di microwave 3 – 5 menit maka lauk sudah siap.
Kedua, berdasarkan literatur ada 8 manfaat jika mengkonsunsi udang antara lain bisa menaikkan vitaliti karena mengandung cukup zink dan selenium. Memperbaiki kulit dan rambut karena mengandung beta caritine. Dan yang tidak kalah pentingnya sebagai anti oksidant.
Tiga pendekatan yang dilakukan Equador meningkatkan produksi udangnya. Yaitu melalu perbaikan genetik, lingkungan dan penerapan mekanisasi. Skenario ini akhirnya dalam waktu singkat menobatkan Equador sebagai produsen udang terbesar dunia menggeser India, Vietnam, Indonesia dan Thailand.
Equador menghabiskan waktu dan dana selama 4 tahun untuk riset memperbaiki genetik induk udang. Elaborasi lembaga penelitian dan perguruan tinggi bersama dunia usaha-dunia industri terjalin sangat baik, didukung regulasi pemerintah yang kuat.
Kini negara ini setidaknya memiliki 3 line (strain) induk udang bebas penyakit dengan karakter, (1) fast growt, high survival ; (2) fast growt, toleran terhadap kualitas air yang ekstrim seperti low salinity dan; (3) fast growt, toleran akan penyakit tertentu yang disebabkan bakteri atau virus yang mematikan.
Kondisi seperti ini memberi pilihan kepada pembudidaya menentukan strain benih yang akan digunakan, agar bisa berkesesuaian dengan kondisi tambak masing masing. Semakin banyak pilihan, memberi peluang yang semakin besar bagi keberhasilan pembudidaya dan bermuara kepada keberhasilan negara.
Di Indonesia variasi genetik induk udang untuk menghasilkan benih yang sesuai kebutuhan lingkungan masih sangat terbatas, sehingga jaminan keberhasilan dalam proses budidaya semakin berkurang. Ini menjadi salah satu kelemahan dan harus se segera mungkin mampu dieleminir, agar obsesi menaikkan produksi 250 persen bisa tercapai.
Kedua, derajat elevasi dari tambak terhadap permukaan air laut relatif tinggi dan menjadi salah satu kunci pemutusan siklus penyakit karena bisa kering secara sempurna meski tambak konstruksi tanah. Selain itu tanah dapat diolah menggunakan mekanisasi, yang tujuannya di saat proses budidaya nantinya, kualitas air tambak terkendali dan terjaga.