PALUEKSPRES, PALU– Pimpinan dan sejumlah anggota DPRD Kota Palu, Senin 30 Mei 2022 melihat langsung pembangunan Hunian Tetap (Huntap) mandiri di Kelurahan Kayumalue Pajeko. Hasilnya, dari salah satu rumah yang dilihat, kesannya pembangunan Huntap tersebut asal jadi.
Pasalnya, rombongan DPRD kota Palu yang dipimpin Wakil Ketua DPRD kota Palu, Rizal Dg Sewang, mendapatkan Huntap Mandiri milik bapak Aiman, hasil pembangunannya sangat memprihatinkan karena terdapat sejumlah celah besar, salah satunya celah antara dinding dan jendela. Bahkan lima jari milik wakil ketua DPRD masuk seluruhnya kedalam celah itu yang memanjang dari atas ke bawah.
Masih dari rumah milik Aiman, bukan celah di jendela, dalam rumah juga banyak terdapat celah antara dinding dan tiang. Pembangunannya jauh dari kata rapi, bahkan kekuatannya juga diragukan oleh anggota dewan.
Selain itu, rombongan anggota dewan diantaranya Ketua Komisi C Ahmad Umayer, Muslimun, Abdul Fattah, Muliadi dan Syarif, juga mendapatkan informasi bahwa seng yang digunakan pada Huntap milik Aiman adalah seng bekas yang sudah karatan dan bocor.
Rizal menyayangkan pembangunan Huntap Mandiri itu jauh dari kesan rapi, apalagi kuat. Karena itu, DPRD Kota Palu dalam waktu dekat segera memanggil pihak-pihak terkait dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP), khususnya dari PUPR dan pihak kontraktor yakni PT Waskita Karya.
Atas sejumlah temuan dilapangan itu, pihak PUPR yang hadir dalam kunjungan itu menjelaskan, saat ini pembangunan Huntap Mandiri masuk dalam tahap pemeliharaan oleh pihak kontraktor.
“Ini masih dalam tahap pemeliharaan pak,” kata salah satu pihak PUPR kepada anggota dewan.
“Pekerjaan pembangunan Huntap Mandiri sedianya meringankan beban korban gempa bumi, tsunami dan lekuefaksi. Sayangnya, hasil pekerjaannya justru membuat resah masyarakat,” kata Rizal.
Bapak Aiman selaku pemilik Huntap Mandiri itu mengaku takut tinggal dirumahnya tersebut. Karena itu, Aiman melakukan perbaikan kecil-kecilan untuk menutupi sejumlah celah yang ada pada bangunan miliknya.
“Terus terang pak saya takut tinggal didalam rumah ini,” cerita Aiman, sembari berharap DPRD kota Palu bisa mencarikan solusi atas rumahnya itu.