Kredit Produktif di Sulteng Tumbuh Signifikan, Lampaui Kredit Konsumtif

  • Whatsapp
Kredit Produktif di Sulteng Tumbuh Signifikan, Lampaui Kredit Konsumtif
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah Triyono Raharjo (kanan) didampingi Kepala BEI Sulawesi Tengah Putri Irnawati (tengah) dan Consumer Banking Manager BRI Palu, Sunarno pada kegiatan Jurnalis Update Perkembangan Sektor Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah, Selasa (25/10/2022), di Cafe Foodie. Foto: Abidin/PE

Jumlah kredit produktif di Sulawesi Tengah (Sulteng) tumbuh signifikan pada September 2022, bahkan mampu melampaui  jumlah penyaluran kredit konsumtif.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah Triyono Raharjo mengatakan penyaluran kredit konsumtif di Sulawesi Tengah  tercatat Rp 21, 520 Miliar  atau mengalami pertumbuhan 30, 75 persen secara year on year. Sementara pada periode yang sama, kredit konsumtif sebesar Rp20,150  miliar atau tumbuh 6,39 persen.

Baca juga: OJK Gelar Literasi Keuangan kepada Pelaku UMKM dan IRT di Donggala

“Sangat menggembirakan, jumlah kredit produktif di Sulteng melampaui jumlah kredit konsumtif,” kata Triyono pada kegiatan Jurnalis Update Perkembangan Sektor Jasa Keuangan di Sulawesi Tengah, Selasa (25/10/2022), di Cafe Foodie. Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala BEI Sulawesi Tengah Putri Irnawati dan Consumer Banking Mnager BRI Palu, Sunarno.

Baca juga: Kepala OJK Sulteng Sebut Kondisi Bank Sulteng Sangat Baik

Ia menjelaskan, pada periode yang sama pada 2021, jumlah penyaluran kredit konsumtif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kredit produktif. Jumlah penyaluran kredit Konsumtif tercatat Rp18,940 Miliar, jauh lebih tinggi dibanding kredit produktif yang hanya mencapai 16,460 Miliar.  

Baca juga: Kepala OJK Sulteng Diminta Bantu Manajemen Bank Sulteng

Sementara itu, penyaluran kredit kepemilikan peralatan rumah tangga mendominasi di sektor ekonomi. Dalam laporan OJK, penyaluran kredit kepemilikan rumah tangga tercatat  Rp 17,531 Miliar atau 42,07 persen.

Baca juga: Gebyar Ramadan Nusantara 1443 H,  OJK Gelar Literasi Keuangan Syariah di Sigi

Posisi kedua dari  sisi persentase,  Perdagangan Besar dan Eceran tercatat Rp 8,48 Miliar atau 20,36 persen. Disusul Industri pengolahan sebesar Rp 4,83 Triliun atau 5,8 persen. Kemudian Pertambangan dan Penggalian sebesar  Rp 3,42 Trilun atau 5,57 persen. (bid/paluekspres)   

Pos terkait