Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Jepang melalui Universitas Osaka Jepang menjajaki kerjasama riset untuk menekan pengurangan kualitas pangan (food loss) yang disimpan dalam jangka waktu lama melalui Metode Metabolomik. Riset tersebut melibatkan berbagai disiplin ilmu.
““Supaya (pangan) tetap terjaga mutunya sehingga cita rasa tetap sama begitu juga dengan kesegarannya,” kata Profesor Sastia Prama Putri Borman tentang manfaat Metabolomik kepada Gubernur Rusdy Mastura di ruang kerja gubernur, Kamis (27/10/2022). Profesor Sastia bersama Tim Osaka University yaitu, Profesor Fukusaki dan Ms. Yumiko Imanishi.
Peneliti diaspora ini di hadapan Gubernur Rusdy Mastura didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan H. Moh. Arif Latjuba, SE, M.Si, Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Farida Lamarauna, SE, M.Si dan Tenaga Ahli Gubernur Ridha Saleh, melanjutkan bahwa proses penurunan kualitas pangan dapat dipantau secara real time dengan metabolomik untuk dilakukan pencegahan.
Sementara Professor Eiichiro Fukusaki selaku pionir Metabolomik mengharap fasilitasi gubernur untuk meneliti komoditi pangan dan hortikultura Sulteng seperti udang, ikan, coklat, kelapa dan lainnya.
Atas permintaan itu, Gubernur Rusdy Mastura menyambut baik dan berharap transfer teknologi dari Jepang untuk mengelola komoditi Sulteng agar tahan lama saat diekspor.
Terlebih lagi kata gubernur, Sulteng adalah pengekspor gurita dan ikan tuna terbanyak ke Negeri Sakura.
“Saya minta kerjasama (Universitas Osaka) bagaimana bisa mengawetkan komoditi-komoditi ekspor kami dengan teknologi ini,” harap gubernur untuk meningkatkan mutu ekspor Sulteng.
Di kesempatan itu, gubernur juga menawarkan peluang riset biodiversitas ke Universitas Osaka dengan metode kawin silang untuk menghasilkan bibit kelapa unggul, sapi unggul, coklat dan srikaya tanpa biji. (bid/paluekspres)