Program stunting dengan Nosiapa Pale. Wakil Wali Kota dr Reny A Lamadjido menyampaikan bahwa penanganan stunting di Kota Palu memiliki program bertajuk Nosiapa Pale.
“Nosiala Pale artinya pekerjaan yang dilakukan secara gotong-royong. Sehingga Stunting bukan hanya urusan tenaga kesehatan tetapi semua pihak khususnya OPD juga ikut membantu.”
Demikian Wawali dr Reny kepada Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, Kamis (4/11/2022).
baca juga: Tak Akurat Data Stunting Parimo
Menurut Wawali stunting di Kota Palu pada tahun 2021 berada pada posisi 23%. Berarti 1% di bawah angka nasional yakni 24%.
Namun demikian, katanya Pemerintah Kota Palu akan berusaha dalam Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Kota Palu bisa menurun.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, berharap kota Palu dapat menjadi contoh dalam penurunan stunting.
baca juga : Paket Stimulus Stunting Untuk Warga Palu
“Harapan saya, Kota Palu dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam penurunan Stunting. Karena lebih rendah dari rata-rata nasional yakni sebesar 23%. Ini sungguh luar biasa,” ujar Hasto.
Dia juga menyambut baik launching aplikasi Halo KB sebagai salah satu langkah maju dalam rangka memberikan pelayanan KB di Kota Palu.
Pemkot Palu melaunching aplikasi Halo KB di Halaman Kantor Wali Kota Palu, Kamis, (3/11/2022).
Kegiatan bersamaan dengan gelaran Apel Siaga Stunting tersebut.
Baca juga : Sulteng Masuk 10 Provinsi Penderita Stunting Tinggi
Wawali dr Reny menyatakan Launching aplikasi Halo KB karena Keluarga Berencana sangat penting disuarakan.
Menurutnya melalui aplikasi ini masyarakat akan semakin dimudahkan memperoleh informasi berkaitan dengan KB.
Kepala BKKBN Hasto mengatakan aplikasi Halo KB adalah langkah maju dalam rangka memberikan pelayanan KB di Kota Palu.
Baca juga : Wawali: Turunkan Angka Stunting di Palu Tanggung Jawab Bersama
“(semoga) Layanan KB di Kota Palu dapat lebih sukses dan lebih dekat dengan pasangan usia subur. Karena memang KB betul-betul mencegah Stunting,” katanya.” (aaa/PaluEkspres)