Misi Dagang ke-28 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Paranwansa ke Sulawesi Selatan, mendapat apresiasi Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Dengan wajah semringah, Andi Sudirman menyebut bahwa dalam waktu dua bulan kerjasama kedua provinsi ini telah membukukan transaksi sebesar Rp150 Miliar.
“Rp150 miliar transaksi selama 2 bulan,” ujar Andi Sudirman saat memberi sambutan pada acara Misi Dagang dan Investasi Jawa Timur yang berlangsung di Claro Hotel, Kamis (17/11/2022).
Baca juga: wapres-lantik-1-529-pamong-praja-muda-lulusan-ipdn-angkatan-ke-28-tahun-2021
Andi Sudirman menegaskan kuatnya kekuatan ekonomi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa. Berkali-kali dia memuji satu-satunya Gubernur perempuan di Indonesia saat ini, itu.
Menurutnya, Sulsel akan kesulitan bila Jawa Timur menutup jalur transportasi pengiriman barang dari laut.
“Besi yang masuk ke Sulsel itu harus melalui Pelabuhan Surabaya,” ujar Andi Sudirman. Tidak sedikit yang perusahaan perdagangan yang memilih untuk transit di Pelabuhan Surabaya ketimbang langsung ke Pelabuhan Makassar. Meskipun kata Gubernur, kini sudah ada kargo langsung dari Amerika ke Makassar.
“Bila shipping tidak transit ke Pelabuhan Surabaya, itu bisa menghemat sebesar 200 dollar per hari per kontainer,” tuturnya. Tapi itulah kekuatan Ekonomi Jatim katanya.
Baca juga : bts-bawa-pulang-3-piala-di-music-awards-ke-28
Andi Sudirman pun berharap Jatim mau bekerjasama ekonomi dengan Sulsel pada beberapa komoditas. Dia menyebut tentang overstock beras yang produksi Sulsel yang setiap tahunnya mencapai 2,5 juta ton per tahun. Juga produk Sutera Sulsel yang kini memiliki mesin tekstil terbaik yang dia harapkan akan menjadi Sulsel produsen Sutera terbaik. Termasuk juga lahan perkebunan murbai di Sulsel yang masih sangat luas dan berharap ada investor dari Jatim yang ikut di dalamnya.
“Kita menargetkan menanam sebanyak 4 juta murbei. Lahan kita nanti paling luas. Bila Jatim mau bekerjasama tinggal di sinkronkan,” tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan Misi Dagang Provinsi Jatim bersama timnya ini adalah salah satu cara untuk menjawab tantangan industri 4.0 dan 5.0 yaitu dengan berkolaborasi.