Di sini Bermula Jejak Peradaban

  • Whatsapp
Tasrif Siara

Catatan Perjalan Dari Tanah Haramain

Oleh : Tasrif Siara

Kurang lima belas menit pukul tiga belas waktu Indonesia Tengah, Lion Air JT 681 mengangkasa membela langit Makassar. Pramugari umumkan, penerbangan akan ditempuh dalam waktu sebelas jam tiga puluh menit.

Imajinasi juga mengangkasa, menembus langit Timur Tengah. Terbayang jam ketibaan di Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdulazis Madina meluncur melewati Jalan Uhud langsung ke Masjid Nabawi.

Terbayang pula Quba Hijau, terletak di sudut kiri bagian dalam Masjid Nabawi. Assalamualaikum ya Rasulullah. Aku datang bersama jutaan saudara muslim dari beragam penjuru dunia. Kami rindu berada dalam jarak yang dekat denganmu. Engkau pencera yang menyinari jiwa kami hingga rela melintasi jarak ribuan kilometer dari negara kami.

Pukul 01.20 WITA, jam 08.20 waktu Madina, Airbus A330 Lion Air mendarat mulus di Bandara Madina.

Kota Madina menyambut dengan udara lima belas derajat celcius. Teringat pada delapan tahun lalu, udara 53 derajat celsius mengepung Madina, menyambut kami dan para kerabat dari Indonesia.

Kini giliran melintasi meja imigrasi bandara Madina. Ada 32 jumlahnya. Diisi petugas imigrasi yang masih belia, melayani dengan ramah. Mereka fasih berbasa Indonesia.

Di setiap meja imigrasi yang berbentuk kotak, berisi dua petugas yang ramah senyum. Disitu tertulis ” Welcome to the city prophet Mohammad (Peace Be Upon Him).

Inilah kota yang dibangun dari jejak peradaban yang dibangun Rasulullah Muhammad. Jejak itu menjadi pondasi yang merekatkan formasi sosial warga, mewariskan sebuah sistem nilai masyarakat madania.

Jika suatu ketika anda berada di Masjid Nabawi Madina, anda akan menjumpai banyak polisi yang mengawal ketertiban dan keamanan jamaah di Masjid Nabawi.

Polisi yang umumnya berusia muda itu jika menegur jamaah yang “bandel” tak pernah kasar. Mereka tak mau menegur umat Rasulullah secara kasar karena nabi tak mengajarkan cara-cara yang tak beradab.

Dari kejauhan Mobil Bus Abu Sarhad Transport uang kutumpangi dari bandara melambat, menara Masjid Nabawi terlihat dengan jelas, disudut kirinya juga terlihat Quba Hijau, di situ Makam Rasulullah, yang menjadi magnet para pengikutnya yang datang dari negeri terjauh dan terdekat.

Pos terkait