“Di Menwa, kami dilatih tertib dan disiplin. Itu sampai tertanam benar dalam keseharian kami dalam keluarga, dalam masyarakat di mana kami tinggal dan di dalam kampus, bahkan saya merasakan benar, bahwa saya lebih bisa berprestasi setelah bergabung dengan Menwa,” sebut Andi Yasmin.
Adapun Komandan Kodim 1307/Poso, Letnan Kolonel Inf Hasroel Tamin S.H juga turut berbagi pengalamannya dalam pertemuan yang ditujukkan untuk para mahasiswa calon Menwa tersebut.
“Dulu, saat masih SMA saya paling segan sama yang namanya Menwa dan anak-anak Mapala di kampus itu. Saya besar di Timtim. Eh tahu-tahunya saya kemudian jadi tentara,” kata Letkol Inf Hasroel Tamin sembari tersenyum.
Menurutnya dari UKM yang ada di kampus, ia melihat bahwa Menwa punya keistimewaan sendiri yang tidak dimiliki oleh UKM lainnya. Di Menwa diajarkan secara khusus Bela Negara dan dasar-dasar militer.
“Dan kehadiran Menwa itu sangat luar biasa sejak awalnya. Menwa adalah salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta,” beber mantan Komandan Yonif 711/Raksatama itu.
Seperti diketahui, sejarah Menwa berawal pada 13 Juni-14 September 1959 saat diadakan wajib latih bagi para mahasiswa di Jawa Barat. Mahasiswa yang memperoleh latihan ini siap mempertahankan NKRI bersama TNI guna mencegah semua ancaman dan siap melakukan pertempuran dengan menggunakan senjata.
Mahasiswa-mahasiswa wajib latih ini atau disebut juga WALAWA dididik di Kodam VI/ Siliwangi yang diberi hak menggunakan lambang Siliwangi. Saat itu, Walawa dipersiapkan menjadi perwira cadangan untuk mendukung TNI bila terjadi keadaan genting pada NKRI. Jauh waktu sebelumnya, Tentara Pelajar yang beranggotakan Pelajar dan Mahasiswa dibentuk untuk mempertahankan kemerdekaan RI. Inilah yang disebut sebagai cikal bakal Menwa.
“Olehnya, kami di Kodim 1307/Poso menyampaikan apa yg bisa kita kolaborasikan dengan Unsimar, kami menyediakan diri untuk itu. Kami akan melatih para calon Menwa bila Rektor Unsimar memintanya,” demikian Letkol Inf Hasroel Tamim.