Pentingnya Seni Bertanya Dalam Proses Pembelajaran

  • Whatsapp
Firima Z. Tanjung. Foto: Istimewa

Firima Zona Tanjung

(Dosen Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan)

Mengajukan pertanyaan merupakan hal mendasar dalam berkomunikasi, terlebih pada konteks pembelajaran. Seorang pendidik yang memiliki peran signifikan di kelas tentu sangat dinantikan performanya guna melibatkan peserta didik secara aktif dalam aktivitas pembelajaran melalui interaksi tanya-jawab.

Cough lewat tulisannya berjudul “What is so important about asking questions?” menyatakan bahwa keterampilan seorang pendidik mengajukan pertanyaan akan berdampak positif pada eksplorasi pemahaman konsep atau pola berpikir peserta didiknya. Bahkan, seorang pendidik dapat mendeteksi miskonsepsi peserta didik melalui cara mereka mengelaborasi. Ringkasnya, interaksi intensif menggunakan pertanyaan dapat membangun komunikasi konstruktif di kelas.

Namun, pada tataran praktik, seni bertanya masih belum optimal implementasinya. Zein dkk dalam artikel reviunya “English language education in Indonesia: A review of research (2011–2019)” yang terbit di tahun 2020 menyatakan bahwa kemampuan bertanya masih menjadi momok dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil riset Sunggingwati dan Nguyen di tahun 2013.

Lebih lanjut, temuan penelitian tersebut mendapati pertanyaan hanya berorientasi pada pemahaman tekstual dan dominansi level pertanyaan tingkat rendah. Sebagai konsekuensi, aktivitas pembelajaran terkesan monoton. Kondisi inilah yang menyebabkan kurang “riuhnya” kelas akan letupan gagasan atau pertanyaan peserta didik. Namun demikian, kita tak bisa mungkir bahwa pemelajar saat ini mempunyai akses informasi yang tak terbatas, baik melalui aplikasi, website, portal berita digital, maupun media sosial.

Lantas, apa yang dapat dilakukan para pendidik untuk menciptakan suasana kelas yang interaktif dan bermakna agar peserta didik lebih kritis dan berkembang ditinjau dari kecerdasan intrapersonal melalui seni bertanya di era Artificial Intelligence (AI) ini?

Pertama, ciptakan hubungan mutual di kelas. Hal ini primer dalam proses pembelajaran. Bahkan, lewat tulisan ilmiah “The effect of teacher-student relationships on the academic engagement of students”, Varga menyebutkan hubungan pendidik dan peserta didik merupakan pondasi yang harus dibangun dengan kokoh agar motivasi dan kerjasama, serta capaian yang ditetapkan dalam aktivitas pembelajaran dapat terwujud.

Pos terkait