Ini 3 Hal Yang Penting untuk Membangun SDM di Universitas

  • Whatsapp

PALU, PE – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Sulteng, Dr. Hasanuddin Atjo, menyebutkan, sangat penting bagi perguruan tinggi, untuk mengarahkan para mahasiswanya, untuk memiliki attitude (perilaku) yang reputasi yang baik, agar mampu meningkatkan daya saing.

Hal ini, disampaikan Hasanuddin Atjo, saat menjadi pemateri, dalam Workshop Revitalisasi Kurikulum, yang diadakan Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako (Untad), di ruang senat Untad, akhir pekan lalu.

Bacaan Lainnya

“Begitu pentingnya kita membangun reputasi, sebab itu menjadi garansi bagi kita di mana pun dan apa pun posisi atau jabatan kita,” kata Hasanuddin Atjo.

Hasanuddin juga menjelaskan, banyak lulusan perguruan tinggi saat ini, yang justru jadi pengangguran. Kondisi ini tentu saja dapat dipertanyakan. Olehnya, kata Hasanuddin Atjo, dibutuhkan metode untuk melahirkan lulusan yang mampu terserap dalam dunia kerja.

“Kita banyak pengangguran, padahal di sisi lain, kondisi sumberdaya Indonesia masih cukup luar biasa dan belum sepenuhnya dikelola secara maksimal. Jumlah penduduk 250 juta jiwa dan diperkirakan pada 2020 mendatang, jumlah sarjana nomor lima di dunia (2020). Kita memiliki sejumlah perguruan tinggi dan lembaga riset kelautan dan perikanan,” kata Hasanuddin Atjo lagi.

Ia mengatakan, untuk melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi, maka dibutuhkan tiga hal. Yakni perilaku atau attitude, kemudian technical skill serta managerial skill.

Secara khusus, Hasanuddin Atjo menempatkan pentingnya attitude di posisi pertama, sebab dalam penilaiannya, SDM di Indonesia, masih kalah dibandingkan SDM di negara-negara maju, terkait attitude tersebut.

Hasanuddin mengutip data yang dirilis BPS, katanya, jumlah sarjana pengangguran di Indonesia mulai dari D3 sampai S1, pada tahun 2012 mencapai 619.288 orang, kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 645.866 orang. Dan pada tahun 2014, kembali meningkat menjadi 688.860 orang.

“495.143 orang di antaranya adalah lulusan S1. Sementara kondisi ideal persentase penggangguran terdidik, mestinya tidak lebih dari 4 persen. Lalu mengapa ini terjadi? Inilah yang mestinya bahan evaluasi kita terhadap apa yang telah kita lakukan selama ini,” ujarnya di hadapan civitas akademika, Fakultas Peternakan dan Perikanan Untad.

Pos terkait