Desa Mandiri Digital, Sulteng Ditunjuk Sebagai Wilayah Percontohan Nasional

  • Whatsapp
Rembuk program nasional sebagai rangkaian Rural ICT Camp digelar 7 - 11 Oktober di, Desa Ujung Genteng, Ciracap, Kebupaten Sukabumi. Foto: Humas Pemprov

Sukabumi, PaluEkspres.com – Lembaga Donor International pada Rural ITC Camp 2024, menetapkan Sulawesi Tengah sebagai wilayah percontohan nasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Rabu, (9/10/2024)

Wilayah percontohan tersebut untuk keberlanjutan program dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di bawah support British Embassy melalui Digital Access Program (DAP).

Bacaan Lainnya

Penetapan dilakukan setelah rembuk  program nasional sebagai rangkaian Rural ICT Camp yang dihadiri Alessandra Lustrati, Head Of Digital Development In The UK Government Foreign, Amanda Mc Loughlin, Minister-Counselor Development British Embassy, Nils Brock  Co-Coordinator Community Networks Project, Gustaff H. Iskandar, Direktur Common Room, Sudaryano R. Lamangkona, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah, Nudin Lasahido, Senior Volunteer Roa Jaga Roa.

Selain dukungan program dan pembiayaan untuk pelatihan, DAP juga akan mendukung kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan digitalisasi.

Nils Brock dari Rhizomatica Innovation, Technology and Sustainability dalam diskusi program mengatakan kerja sama ini dimulai tahun 2025 hingga 2027 mendatang.

“Kami akan mensupport yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, melalui pengembangan program Smart Village pada 132 Desa, melalui lembaga sosial yang berada dalam working group kami seperti Common Room dan Roa Jaga Roa”, ujar Nils Brock yang juga sebagai  co-coordinator community networks project dari Association for Progressive Communications (APC).

Sementara itu, Direktur Common Room Gustaff H. Iskandar mengatakan bahwa Sulawesi Tengah dapat dijadikan wilayah percontohan di Kawasan Timur Indonesia dalam pengembangan dan pembangunan internet desa atau smart village berbasis komunitas, karena dinilai berhasil seperti yang telah dikerjakan bersama Roa Jaga Roa dan didukung Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.

Lanjut Gustaff mengatakan, bahwa beberapa lembaga sosial yang akan ikut bergabung dan mendampingi program tersebut untuk mengembangkan sistem informasi dan komunikasi (TIK) yang digunakan untuk pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi komunitas desa mandiri digital/smart village, informasi kesehatan, sistem informasi ketahanan bencana, informasi perubahan iklim dan pertanian serta untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

Pos terkait