Jakarta, Paluekspres.com – Kasus Tuberkulosis (TBC) di Indonesia masih tercatat lebih dari satu juta per tahun, dengan sekitar 125 ribu di antaranya berujung pada kematian. Presiden Prabowo Subianto berusaha mengeliminasi TBC melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Hariqo Wibawa Satria mengatakan, pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen melindungi segenap bangsa Indonesia, dengan mempercepat eliminasi penyakit ini, agar tidak lagi menjadi masalah kesehatan utama di Tanah Air. Percepatan eliminasi kasus TBC dilakukan melalui penguatan Gerakan Bersama Desa dan Kelurahan Siaga TBC.
“Mengapa perlu gerakan bersama? Karena untuk menekan TBC, kita memerlukan kolaborasi dan sinergi lintas sektor. Peran perangkat desa dan kelurahan di tingkat kota dan kabupaten sangat menentukan dalam memberdayakan masyarakat melawan penyakit ini. Kami optimistis, karena kekompakan dan kebersamaan bangsa kita semakin kuat. Hal ini tercermin dari suksesnya retret pembekalan Kabinet Merah Putih dan seluruh kepala daerah, yang dihadiri dan dibekali langsung oleh Presiden Prabowo Subianto,” kata Hariqo, Kamis, 8 Mei 2025.
Dalam rangka mewujudkan penguatan komitmen dan aksi nyata dalam upaya bersama mengentaskan TBC, Kementerian Kesehatan meluncurkan Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga TBC, pada Jumat 9 Mei 2025. Gerakan Nasional ini dipusatkan di Kantor Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur dan dapat disaksikan secara langsung di televisi serta akun youtube Kementerian Kesehatan RI.
Tingginya kasus di Tanah Air, yang mencapai satu juta kasus per tahun, menempatkan Indonesia berada di peringkat kedua Tubercolosis terbanyak di bawah India. Secara global, penyakit mematikan ini masih menulari 10 juta lebih orang dengan kasus kematian di atas satu juta.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan target eliminasi Tubercolosis dengan menurunkan insidensinya menjadi kurang dari satu kasus per satu juta penduduk pada 2050.
Pemerintah, jelas Hariqo, ingin mempercepat eliminasi Tb di Indonesia pada 2030 atau 20 tahun lebih cepat dari target global WHO. Pun pada tahun 2025, ditargetkan tercapai 90% deteksi kasus, 100% inisiasi pengobatan, dan tingkat keberhasilan pengobatan di atas 80%. Guna mencapai target-target ini, pemerintah menetapkan berbagai strategi konkret.






