”Semua tes hasilnya negatif. Tapi, omongan tetangga masih saja. Sampai bilang kalau saya buat desa ini kotor,” kata perempuan yang kini sudah enam bulan bercerai itu.
DS mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah orang yang punya pikiran untuk menikah muda.
Namun, karena tekanan sosial, dia akhirnya memutuskan untuk menjadi istri K saat dilamar. Dari sana kehidupan DS mulai terjun bebas.
”Saya tidak boleh keluar atau ke rumah, sedangkan mantan suami keluyuran dengan perempuan lain. Pernah dia sempat menganggur empat bulan. Saya harus kerja di pabrik tekstil untuk bayar utangnya,” papar janda kecil itu.
Di antara semua kesusahan tersebut, DS tetap diperlakukan buruk oleh suami. Kata-kata kasar sering muncul saat cekcok di rumah tangga.
Sang suami pun selalu menyalahkan istri atas semua permasalahan yang ada.
Akhirnya, setelah dua tahun menikah, DS tak kuat lagi dan kembali ke rumah orang tua pada Idul Adha tahun lalu.
”Saat cerai, saya minta motor yang cicilannya saya lunasin aja nggak mau. Katanya, saya nggak bisa cari uang buat suami,” ungkapnya.
(Fajar/PE)