Penyandang dana terbesar pelantikan Trump adalah Sheldon Adelson. Taipan kasino itu menyumbang USD 5 juta (sekitar Rp 66 miliar).
FEC menyatakan bahwa total dana yang dikumpulkan panitia pelantikan Trump pada awal tahun mencapai USD 106,7 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun. ”Jumlah tersebut dua kali lipat dari yang terkumpul saat pelantikan Presiden Barack Obama pada 2009,” terang jubir FEC saat membacakan laporannya.
Meski pesta pelantikan Trump tidak bertabur bintang seperti Obama, biaya yang panitia kumpulkan jauh lebih besar.
”Saat kampanye, dia mengkritisi hal seperti ini. Donasi besar, menurut dia, bisa memengaruhi pandangan politik seseorang. Dia bahkan mengaku punya pengalaman pribadi tentang hal tersebut. Tapi, kini dia malah mempraktikannya,” kritik Fred Wertheimer dari lembaga pengawas politik Democracy 21.
Yang lebih memalukan, Trump juga mau menerima donasi dari perusahaan yang selalu dia kritik. Yakni, Boeing.
Boeing yang Trump kritik karena nilai kontrak Air Force One dianggap tidak masuk akal menyumbangkan USD 1 juta atau sekitar Rp 13,3 miliar. Sesuai kebijakan panitia, donatur yang nilai sumbangannya minimal USD 1 juta boleh bergabung dengan keluarga Trump dalam jamuan makan pada pesta pelantikan Januari lalu. Maka, para petinggi Boeing pun berhak menikmati fasilitas tersebut.
Sementara itu, mereka yang menyumbang USD 500 ribu seperti Citgo berhak menikmati jamuan makan malam bersama Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya, Karen. Selain Citgo, beberapa perusahaan minyak lainnya seperti Exxon memberikan donasi dengan nilai yang sama. Demikian juga Microsoft dan Intel.
(BBC/CNBC/foxnews/NT/hep)