PALU EKSPRES, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat Semenanjung Korea makin tegang lewat omongannya. Kamis waktu setempat (27/4) taipan 70 tahun tersebut menyatakan bahwa konflik dengan Korea Utara (Korut) terkait dengan program nuklir dan rudal balistiknya sangat mungkin terjadi. Bahkan, dia menyebut itu sebagai konflik besar.
’’Ada peluang semua ini akan berujung kepada konflik yang sangat-sangat besar,’’ kata Trump tentang ketegangan AS dengan Korut. Penguasa Gedung Putih itu menyampaikan pendapatnya dalam wawancara dengan Reuters di Oval Office. Begitu pernyataan itu tersebar luas, dunia pun gempar. Negara-negara di Asia, khususnya yang berada di sekitar Semenanjung Korea, menjadi cemas.
’’Sebenarnya kami ingin menyelesaikan semuanya lewat jalur diplomatik. Tetapi, ternyata itu terlalu sulit dilakukan,’’ paparnya. Presiden yang baru setatus hari menjabat itu mengakui bahwa Korut adalah kendala terbesarnya dalam menerapkan kebijakan luar negeri AS. Karena itu, meski akan tetap mengupayakan solusi damai lewat resolusi dan sanksi-sanksi yang lebih tegas, Trump tetap membuka opsi militer.
Menurut Trump, krisis nuklir Korut tidak akan berakhir jika AS hanya berjuang sendirian. Oleh karena itu, dia kembali menggarisbawahi pentingnya peran Tiongkok dalam mengurai ketegangan yang diciptakan Korut di Asia. Di hadapan media, suami Melania Knauss itu memuji Presiden Tiongkok Xi Jinping yang mau menegur Korut. Dia menjuluki pemimpin 63 tahun itu sebagai orang yang baik alias a good man.