PALU EKSPRES, PALU – Walikota Palu Hidayat mengeluarkan kebijakan berlapis terkait kebersihan kota serta upaya penyadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Setelah membentuk satuan tugas (Satgas) kebersihan, keindahan, ketertiban, keamanan dan kenyamanan (K5) dan komunitas gerakan galigasa (3G), kini walikota menggagas regulasi khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) maupun warung-warung ditepi jalan khususnya di sepanjang teluk Palu.
Regulasi yang kemudian akan mengatur pemilik usaha untuk tertib menjaga kebersihan sekitar tempat usahanya.
“Saya sudah perintahkan untuk mengkaji regulasi itu. Apakah bisa dalam bentuk Perwali atau surat edaran kepada pemilik usaha,”jelas Hidayat. Aturan itu rencananya akan mewajibkan setiap pemilik usaha untuk membuat pernyataan siap menjaga kebersihan sekitar 1x24jam. Jika pernyataan itu dilanggar, maka berkonsekwensi terhadap izin yang telah diberikan.
“Kalau dilanggar maka saya minta Lurah-Lurah tidak melayani mereka dalam hal perizinan. Bahkan bisa sampai pencabutan izin usahanya,”jelas Hidayat.
Tahun depan Jelas Hidayat, alokasi anggaran fotocopy di kantor lurah akan diperbesar. Ini untuk kepentingan penggandaan surat peringatan kepada pemilik usaha yang ditemukan tidak menjaga kebersihan sekitarnya. Karena sebelum ditindak tegas, pemilik usaha nantinya akan diberi surat peringatan terlebih dahulu.
“Saya ingin tegas. Kalau berkali-kali diberi peringatan tetap saja tidak bersih, maka jangan diizinkan lagi berjualan ditempatnya,”kata Hidayat.
Dia pun meminta Satgas K5 untuk lebih giat lagi mengawasi kebersihan lingkungan diwilayah masing-masing. Terus melakukan pemantauan dan mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan.
“Karena saya liat masih ada beberapa Satgas K5 yang belum bergerak sama sekali,”demikian Hidayat. Untuk rencana itu, Hidayat bahkan turun langsung memperingati para PKL dibeberapa tempat. Seperti terlihat Senin 2 Oktober 2017 di Jalan Balaikota tempat puluhan pedagang siomai mangkal.
Hidayat terlihat memunguti sampah-sampah palstik dan kertas yang berserakan. Selanjutnya satu-satu persatu pedagang ia peringati untuk tidak membuang sampahnya secara serampangan. Sekaligus menyampaikan rencana tindak tegas Pemkot terhadap PKL yang membangkang.
