PALU EKSPRES, PALU – Dua siswa yang mewakili SD Muhammadiyah 2 Palu mengikuti lomba karya sains nasional di Jakarta, dilepas keberangkatannya oleh Ismail, salah seorang Pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Palu, Selasa 10 Oktober 2017, di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
Keikutsertaan kedua siswa tersebut di ajang bertajuk Kalbe Junior Scientist Award 2017 yang dihelat 10-15 Oktober 2017 di Jakarta, setelah karya sainsnya berjudul Robot Apung Pembersih Limbah Pesisir Pantai terpilih di antara 16 karya sains dari 1.635 karya sains yang diterima oleh panitia.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Palu, Marni SPdI, di sela-sela pelepasan dua siswanya tersebut untuk mengikuti lomba sains tingkat nasional, mengakui bahwa keikutsertaan anak didiknya itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi sekolah SD Muhammadiyah 2 Palu.
Menurutnya, sekolah yang lekat dengan istilah Laskar Pelangi tersebut, mencoba menepis anggapan bahwa tak selamanya sekolah yang memiliki sarana dan prasarana sekolah yang pas-pasan, tidak bisa mengharumkan nama Kota Palu dan Provinsi Sulteng di kancah nasional.
“Berdasarkan hasil konfirmasi panitia, dari 16 karya sains yang berhasil lolos untuk diperlombakan di tingkat nasional, SD Muhammadiyah 2 Palu merupakan satu-satunya wakil dari Indonesia Timur,” ujar Marni didampingi Bachral SPdI, salah seorang guru SD Muhammadiyah 2 Palu.
Marni menegaskan, bukan kali ini saja keikutsertaan SD Muhammadiyah 2 Palu di ajang nasional dan internasional, sekaligus mengharumkan nama Kota Palu dan Provinsi Sulteng.
Beberapa event lainnya, misalnya lomba robotic tingkat nasional, SD Muhammadiyah 2 Palu bisa keluar sebagai juara, termasuk dalam ajang Olimpiade Quran dan Sains di Universitas Hamka Jakarta. “Fadlan, salah satu siswa yang ikut lomba karya sains di Jakarta kali ini, juga pernah meraih medali emas di bidang kaligrafi pada ajang Olimpiade Quran dan Sains di Jakarta, tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Sekaitan hal itu, Marni sempat menitip pesan kepada Noval dan Fadlan Akil Mallongi, kedua siswa yang terpilih mengikuti lomba karya sains di Jakarta itu, untuk lebih berkonsentrasi menghadapi ajang tersebut agar bisa lolos ke tingkat internasional yang rencananya dilaksanakan di Korea Selatan.