PALU EKSPRES, PALU – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulteng, Irwan Lahace menegaskan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), untuk tidak lagi membuka jurusan yang hanya berdasarkan besarnya selera pendaftar. Ia mencontohkan, jurusan perkantoran yang ada di beberapa SMK, yang menurutnya dibuka karena banyaknya peminat yang mendaftar pada jurusan tersebut.
“Saya sangat menekan, kita membuka jurusan begitu banyak, yang tidak sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja. Macam jurusan perkantoran, saya kira bukan lagi masanya kita untuk membuka jurusan ini, hanya karena banyak anak-anak yang mendaftar,” ujar Irwan, usai mengisi kegiatan di salah satu hotel di Kota Palu, Jumat (24/11).
Menurutnya, saat ini SMK sudah dituntut untuk menyediakan jurusan sesuai dengan kebutuhan pangsa kerja, agar para lulusan SMK tersebut dapat terserap secara optimal dimanfaatkan dalam dunia usaha atau industri.
“Kita sudah harus mengarahkan ke mana mereka (lulusan SMK-red) akan kita bawa, karena kita ini betul-betul mendidik anak-anak kita, yang diterima oleh pangsa kerja,” tegasnya.
Olehnya, Irwan mendorong agar SMK di Sulteng dapat menjadikan kearifan dan potensi lokal daerah, sebagai pertimbangan dalam membuka jurusan. Ia mencontohkan, Sulteng memiliki garis pantai yang panjang, serta potensi pertambangan yang cukup besar. Maka jurusan-jurusan yang sesuai dengan potensi tersebutlah, yang mestinya diutamakan untuk dibuka.
“Kita ini kan daerah pertambangan, maka buka jurusan-jurusan yang sesuai dengan itu. Kita juga memiliki garis pantai yang sangat panjang, mungkin ini kearifan lokal yang bisa kita dorong, misalnya dalam bidang kelautan dan pertanian,” tutupnya.
(abr/Palu Ekspres)