“Dilapangan banyak program penanggulangan tapi kadang kita tidak tau. Ini kedepan harus menjadi perhatian kita,”jelasnya.
Kendala lainnya adalah belum sinkronnya program antara pemerintaj pusat dan daerah dalam menyasar rumah tangga miskin. Ada orang miskin yang harusnya diintervensi tetapi kemudian tidak masuk sasaran. Begitu sebaliknya, ada yang mampu justru menjadi sasaran penerima bantuan.
Selanjutnya data tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan kota (TNP2K). Ternyata sebut Imran banyak yang tidak sesuai lagi. Karenanya ia berharap kendala itu menjadi perhatian agar kedepan data itu sesuai kondisi dilapangan.
“Inilah salahsatu penyebab lemahnya upaya kita menurunkan angka kemiskinan. Faktanya banyak gelontoran dana. Namun apakah dana itu sudah mampu menjawab masalah dilapangan atau tidak,”demikian Imran.
(mdi/Palu Ekspres)