PALU EKSPRES, PALU – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. H. Muh. Basir Cyio mengungkapkan, dari sejumlah 1.471 dosen Untad, baik dosen ASN maupun non-ASN dan BLU, baru 434 orang atau sekitar 29,5 persen yang memiliki akun Science and Technology Index (SINTA).
Sinta merupakan portal yang diluncurkan oleh Menristekdikti sejak awal tahun 2017 lalu, yang berisi pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi, yang meliputi kinerja peneliti atau penulis, kinerja jurnal, kinerjai institusi iptek untuk mendorong budaya publikasi ilmiah.
“Artinya masih ada sekitar 70,5 persen yang belum memiliki akun SINTA. Ini adalah jumlah yang sangat besar,” kata Rektor, pada Workshop Pengembangan Kapasitas Dosen Untad, baru-baru ini.
Ia menegaskan, meskipun para dosen memiliki publikasi nasional dan internasional, namun jika tidak terdeteksi di SINTA, maka sharing yang diberikan terhadap Untad untuk poin penelitian atau publikasi, tidak ada sama sekali.
“Diakui atau tidak, kalau kita menjadi pemateri di luar dan dikenal sebagai dosen, orang-orang juga sudah tahu, biar sehebat apapun kita sebagai pengamat atau pemerhati, mereka akan berbisik sudah berapa publikasi internasionalnya yang bersangkutan di kampus. Jadi itu sudah menjadi ukuran,” tutur Rektor.
Rektor juga menegaskan, bahwa seorang dosen jangan hanya bangga berkeliling di dalam kelas. Selain mengajar, seorang dosen juga harus memenuhi dua unsur tri dharma perguruan tinggi lainnya, yakni pengabdian dan penelitian.
“Kalau kita masih berada dalam satu dharma itu, kita dianggap belum paripurna, yakni memenuhi semua kriteria. Supaya kita disebut paripurna sebagai dosen, maka tri dharma ini harus jalan, harus merasa malu kalau ada pertanyaan sudah berapa publikasi internasional, tapi justru mencoba untuk mengalihkan pembicaraan,” pungkasnya.
(abr/Palu Ekspres)