Rektor: Tidak Ada Terdeteksi Radikalisme di Untad

  • Whatsapp
WhatsApp Image 2018-08-17 at 6.43.14 PM

PALU EKSPRES, PALU – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. H. Muh. Basir Cyio menegaskan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi isu radikalisme yang berkembang di kalangan mahasiswa Untad. Hal ini dikatakannya usai upacara bendera peringatan HUT ke-73 Proklamasi RI, di lapangan utama Untad, Jumat 17 Agustus 2018.

“Belakangan ini tidak ada lagi, artinya anak-anak yang cenderung kekini-kinian kayaknya mulai sadar atau mulai tersisih. Yang jelas gerakannya sudah mulai tidak terdeteksi,” kata Rektor.

Bacaan Lainnya

Ia membeberkan, pihak Untad terus melakukan penguatan-penguatan nilai-nilai nasionalisme, kebhinnekaan, kebersamaan dan keberagaman kepada para mahasiswa, termasuk kepada 13.427 mahasiswa baru Untad pad tahun akademik 2018/2019, melalui pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

Penguatan-penguatan tersebut, kata Rektor, turut menjadi peran lembaga Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Nilai-nilai Sosio-Akademik (Pusbang DePSA) Untad.

“Saya kira di PKKMB juga sudah diberikan penguatan-penguatan, serta beberapa materi juga yang diberikan oleh DePSA. Bahwa tidak mungkin seratus persen diharapkan terwujud, itu hal biasa. Insyaallah 13.427 orang ini bisa menyatu dengan baik dan menjadi alumni Tadulako yang dibanggakan,” ujarnya.

Sementara itu, pada upacara peringatan HUT ke-73 Proklamasi Kemerdekaan RI, Rektor Untad dalam membacakan sambutan Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) RI, Mohamad Nasir menyebutkan bahwa saat ini masih perlu adanya peningkatan pemanfaatan iptek dan inovasi bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan industri. Olehnya sebagai institusi iptek, kampus harus terue meningkatkan sinergi dengan para pelaku industri dan masyarakat.

“Sehingga iptek dan inovasi dapat memberikan kontribusi maksimal, bagi kemajuan bangsa dan menjawab permasalahan bangsa,” kata Rektor.

Secara umum, pada 73 tahun kemerdekaan bagsa Indonesia masih harus bergulat untuk mengatasi berbagai tantangan. Di antaranya pemberantasan korupsi, penguatan daya saing, serta revolusi industri 4.0. Tantangan-tantangan tersebut, tidak boleh menjadi penghalang dalam menumbuhkan semangat bangsa Indonesia.

Pos terkait