Terkait hal ini, Sarib mengaku pihaknya masih menunggu bantuan tenda yang akan dijadikan ruang kelas darurat, dari Kementerian Agama (Kemenag) selaku instansi yang membawahi Madrasah. Hal ini menurutnya, karena saat ini bangunan-bangunan di MTsN 2 dalam keadaan retak, baik retak ringan hingga retak sedang dan berat.
Pantauan Palu Ekspres di MTsN 2 Kota Palu, hampir semua bangunan mengalami keretakan di bagian dinding, pondasi dan lantai, yakni di ruang-ruang kelas, bangunan kantor, dan perpustakaan. Bahkan, di dalam gedung olahraga timbul lumpur dari bawah tanah. Kondisi ini membuat para guru masih belum berani untuk melakukan proses interaksi dengan siswa di kelas.
“Untuk proses belajar kita sudah rapatkan di Kanwil Kemenag mereka menjanjikan kami tenda, cuma sampai sekarang tendanya belum ada. Kami berharap bisa segera ada, karena kalau lambat jelas anak-anak juga akan tertunda aktivitasnya. Yang jelas dengan kondisi begini teman-teman guru pada takut untuk masuk ke ruangan,” tandasnya.
(abr/Palu Ekspres)