Bukit menemukan keseimbangan baru yang stabil hingga satu waktu dimana peristiwa longsor akan mengulang lagi. Semuanya, sekali lagi, berlangsung alamiah dalam dinamika dan sistem alam, ada atau tidak ada manusia.
Skema yang kedua, dikenal anthropik atau antroposentris. Menggambarkan bahwa manusia ikut serta secara langsung atau tidak langsung. Banjir atau longsor secara alamiah dapat dipercepat dengan campur tangan manusia (human acceleration). Membuka Hutan dan atau menebang pohon sebagai contoh. Namun, menebang pohon adalah contoh tindakan fisik yang mudah dicerna untuk dipilih sebagai sebab.
Hal yang rumit adalah silang pendapat berkait contoh perilaku manusia yang bersifat non fisik (transcendental). Dan, bencana Palu menyisakan perdebatan di soal yang satu ini. Apa kaitannya, adat istiadat dan berbagai perilaku menyimpang (deviance behavior) lainnya sebagai penyebab ?
Mengapa rumit,, karena kita pasti berpandangan bahwa pertanyaan transcendental hanya bisa dijawab dengan keyakinan. Terutama spiritualitas dan atau lebih tegas lagi, agama. Itu berarti hanya termaktub dalam kitab suci sebagai bibliografinya. Itu juga berarti subjektif untuk pemeluknya saja. Meskipun, kalau kita bolak balik lembaran kitab suci dari agama manapun, akan terlihat batapa bencana alam punya korelasi dengan moralitas manusia. Tapi, tetap akan ada yang bilang, tidak ilmiah.
Padahal, kalau semua agama mengakuinya maka salah satu unsur ilmiah terpenuhi yaitu, aspek universalitas. Selanjutnya, mari kita ikuti kaidah ilmiah lainnya. Gunakanlah pendekatan emperik melalui studi sejarah. Kita pasti bisa membuktikannya.
Pergilah ke Mesir dan masuklah ke dalam pyramids. Kita akan temukan tubuh kasarnya Ramses 2 atau Fira’un. Ini salah satu misal tentang bukti ilmiah yg dikabarkan oleh kitab suci. Maurice Bucaille,, ilmuan Perancis telah memperlihatkan cerita ini dalam buku berjudul “le Bible, le Quran et le Science Moderne”.
Banjir Nabi Nuh sebagai misal yang lain. Sejarah yang kabarkan kepada kita tentang negeri yang ditenggelamkan dengan banjir air bah. Bila banjir itu terjadi oleh penebangan hutan. Pertanyaannya, ada berapa luas hutan alam yang di “land clearing” pada masa itu ? Maka penebangan hutan atau alasan campur tangan manusia secara fisik tidak relevan untuk banjir nabi nuh.