SETELAH terjadi Gempa Palu, bertaburanlah anaIisis berkait penyebab terjadinya gempa dan kejadian ikutannya. Tsunami, liquifaksi dan tanah runtuh atau longsor atau tanah ambles.
Para penganalisis ini terpilah menjadi empat kelompok. Kelompok pertama menganggap sebagai peristiwa alam biasa. Kedua, peristiwa alam yang ditentukan oleh Allah. Ketiga, menganggap sebagai akibat perbuatan manusia. Dan, keempat, peristiwa alam yg di atur Allah dan berkorelasi dengan perilaku manusia.
Penyebab yang disengketakan mulai dari faktor fisik alamiah hingga faktor non fisik transedental terkait perilaku manusia. Kata Sengketa digunakan untuk menggambarkan bagaimana kerasnya percaturan logika dan akal tentang sebab musababnya. Sengketa pemikiran ini bahkan memanas karena tersentuh aspek kebijakan publik yang menghidupkan tradisi nenek moyang yang kontra dengan keyakinan religius.
Revitalisasi tradisi ini dikemas dalam bentuk festival kebudayaan yang dipopulerkan dengan nama Palu Nomoni (Palu bergetar/berbunyi). Entah kebetulan atau takdir, setiap kali festival ini dilaksanakan, alam bereaksi, pas dihari penyelenggaraannya. Dan kali ini, bertepatan lagi dengan hari penyelenggaraannya, alam bukan cuma bereaksi, tapi benar benar murka.
Sesungguhnya, peristiwa alam itu berlangsung sangat alamiah (sunatullah). Dia memiliki dua skema. Gempa tektonik, erupsi gunung api, banjir bandang, angin puting beliung, longsor,kebakaran hutan dan lainnya. Skema pertama disebut alamiah atau natural. Inilah yang secara ekologis dikenal dengan istilah climasic, atau juga disebut ekosentris. Setiap dari semua jenis kejadian ini memiliki periode balik (la perode de retourne). Semuanya akan terjadi secara dinamis mengikuti hukum alam atau sistem alam (baca : ekosistem).
Bukit yang kokoh, satu waktu akan rontok (longsor) ketika beban yang dipikulnya tidak mampu lagi ditanggungnya. Komponen alam yang lain seperti air hujan, angin, temperatur, kelembaban, vegetasi bekerja sinergis menguatkan atau melemahkan hingga pada batas daya tampungnya (carrying capacity). Gaya berat bahagian bukit akan bertambah. Boleh jadi, diikuti dengan terbentuknya lapisan kedap, berperan membentuk papan peluncur yang memfasilitasi bergeraknya massa tanah. Inilah peristiwa longsor atau tanah bergerak.