PALU EKSPRES, PALU – Rencana pembangunan kembali jembatan IV telah bergulir dalam pembahasan antara Komisi C Dewan Kota (Dekot) dan mitra terkait Pemkot Palu.
Dalam rapat yang digelar Sabtu 24 November 2018, mengemuka isu terkait pemanfaatan jembatan yang familiar dengan sebutan jembatan kuning tersebut.
Anggota Komisi C Dekot Palu, Armin menyebut, pembangunan kembali jembatan yang ambruk dihantam gempa dan tsunami itu rencananya akan dibiayai langsung pemerintah pusat dalam APBN.
Saat ini, segala proses pembangunan itu tengah berjalan. “Secepatnya di tahun anggaran 2019,”kata Armin, Minggu 25 November 2018.
Namun Armin menjelaskan, pembangunan ulang jembatan IV nantinya tidak lagi menjadi komersil seperti dahulu. Yang bisa dilalui kendaraan secara umum. Jembatan itu akan difungsikan sebagai destinasi wisata. Angkutan dengan tonase besar kemungkinan tidak bisa lagi lewat disana.
“Perencanaannya demikian. Karena sebelumnya jembatan IV ini diperuntukkan angkutan berat. Tapi ke depan jembatan itu sebagai tempat berwisata,” ujarnya.
Sebagai gantinya, arus lalulintas kendaraan, khususnya angkutan berat yang hilir mudik dari arah barat ke selatan akan dialihkan di jembatan V. Pembangunan jembatan V ujar dia, juga telah dianggarkan dalam APBD Kota Palu tahun 2019. Jembatan V rencananya akan dibangun untuk menghubungkan Jalan Anoa II Kelurahan Tatura Selatan ke Jalan Jati, Kelurahan Nunu.
“Ini sudah teranggarkan dalam APBD Tahun 2019 dengan anggaran Rp33 miliar,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, terkait rencana pembangunan jembatan V, pihaknya meminta Pemkot Palu segera menyelesaikan segala sesuatu yang dianggap penting. Misalnya kata dia, soal pembebasan lahan warga. Karena masalah tersebut pernah mengemuka atas rencana tersebut. “Ya kami harap kendala itu sudah harus selesai,” harapnya.
Dalam rapat komisi C tentang APBD 2019 lanjut Armin, pihaknya juga memastikan tak ada usulan Pemkot terkait rencana pembangunan sarana perkantoran yang mengalami rusak akibat bencana.
“Tahun 2019 belum terlihat usulan itu. Kebanyakan soal kelanjutan proyek proyek yang mengalami keterlambatan akibat bencana,”pungkasnya.