Fahri mengatakan, dirinya sebenarnya juga sebagai pemegang kompor. Menurut dia, kalau lagi adem, bisa dipanasi. Kalau lagi agak panas, bisa dibikin adem. Namun, tegas dia, pemegang kompor terbesar adalah presiden.
“Jadi Pak Jokowi adalah pemegang sumbu kompor yang paling besar. Jadi ya sadari itu, jangan enggak disadari,” ucap Fahri.
Menurut Fahri, yang paling penting harus dipastikan di dalam pemilihan presiden (pilpres) ini bahwa perdebatan yang terjadi menguntungkan rakyat.
“Jelaskan kepada rakyat bagaimana mengatasi masalah ke depan. Jangan kompornya dipakai untuk bakar rumah. Namun, pakai untuk bakar ikan yang akan disajikan buat rakyat,” katanya.
(boy/jpnn)