PALU EKSPRES, JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mewacanakan untuk tidak lagi memberikan kisi-kisi pertanyaan panelis kepada pasangan calon pemilihan presiden di debat berikutnya. Alasannya, mereka telah banyak menerima kritik ihwal pelaksanaan debat perdana pada (17/1/2019) lalu.
Menanggapi hal itu, Ferdinand Hutahean selaku Juru Bicara Badan
Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
menyambut baik keputusan yang telah diambil KPU. Mereka pun setuju
dengan wacana tak memberikan kisi-kisi kepada pasangan calon.
“Kita sambut baik jika KPU tidak memberikan kisi-kisi kepada kedua
paslon saat debat. Itu bagus dan saya setuju,” kata Ferdinand saat
dihubungi JawaPos.com, Minggu (10/1/2019).
Kendati demikian, Ferdinand mengingatkan KPU untuk tidak boleh
memberikan kisi-kisi secara diam-diam kepada salah satu paslon.
Kader Partai Demokrat ini pun mengingatkan bahwa masyarakat
Indonesia tengah krisis kepercayaan kepada KPU.
“Sejauh mana rakyat bisa percaya bahwa KPU akan betul betul
menutup kisi kisi kepada kedua paslon? Apakah tidak akan diberikan
diam-diam kepada salah satu paslon terutama kepada Jokowi
Ma’ruf?,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ferdinand berharap, KPU dapat menjaga demokrasi yang
baik, jujur dan adil dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
Dia tak mau, ada kecurangan yang merugikan salah satu paslon.
“Secara prinsip, kami setuju kisi kisi ditutup sepanjang KPU
berani jujur dan tidak berpihak alias curang,” pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) tengah mewacanakan untuk
tidak lagi memberikan pertanyaan atau kisi-kisi ke capres-cawapres
sebelum debat digelar. Keputusan ini diambil setelah KPU menerima
kritik dan saran dari masyarakat pasca-debat pertama pilpres,
Kamis (17/1/2019).
“KPU RI berupaya mengartikulasikan harapan publik, sehingga untuk
debat berikutnya abstraksi soal yang dibuat panelis tidak
diberitahukan kepada kandidat,” kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan
kepada wartawan, Sabtu (19/1/2019).
(igm/jpc)