Ma’ruf Amin Curhat, Heran Tak Diundang Acara Munajat 212

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma’ruf Amin merasa heran sebab dirinya tidak diundang dalam acara Munajat 212. Sebab, lahirnya gerakan tersebut berawal dari fatwa yang dikeluarkan Ma’ruf pada 2017 silam.

Ketika itu dia masih menjadi Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bacaan Lainnya

“Saya ini kan pendorong 212 yang mengeluarkan fatwa lahirnya 212 kan dari fatwa saya. Saya kok enggak diundang,” kata Ma’ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019).

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menilai, gerakan 212 saat ini berbeda dari yang sebelumnya. Saat ini lebih dipakai sebagai mesin politik oposisi.

“Berarti 212 yang kemarin malam itu 212 yang lain bukan yang sama dengan yang saya gerakan itu. Beda,” ucapnya.

Terkait ada indikasi kampanye atau tidak dalam gelaran acara tersebut, kata Ma’ruf, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Menurutnya kalau ada yang menyebut calon presiden bisa diartikan sebagai kampanye.

“Nanti kita serahkan ke Bawaslu aja. Ada enggak politiknya di situ. Kalau ada politiknya ya berarti politik. Ada orasi politiknya, ada nyebut-nyebut calon presiden atau ga kalau ada berarti politik. Kalau tidak ya berarti murni,” jelasnya.

Sebelumnya, MUI DKI menyelenggarakan Munajat 212 di Monas pada Kamis (21/2/2019) malam. Tujuan awalnya hanya untuk berdoa. Namun, sejumlah tokoh politik oposisi hadir dan diduga menyelipkan muatan kampanye pasangan calon presiden nomor urut 02.

(muh/jpc)

 

Pos terkait