Pemkot Palu Terjunkan 35 Tim Mubaligh Silaturahim Ramadan

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Ramadan 1440 Hijriyah tahun 2019 Masehi sebentar lagi datang. Untuk hal ini Pemkot Palu telah membentuk tim mubalig yang akan mengisi tauziah dalam program tim mubaligh silaturahim ramadan.

Sebanyak 35 mubaligh tergabung dalam tim itu. Para mubalig ini akan mengunjungi 140 masjid se Kota Palu. Rencananya tim akan dilepas pada tanggal 11 Mei 2019. Pembagian jadwal Silaturahim dibagi menjadi empat kali kunjungan. Sehingga dalam empat hari seluruh masjid bisa dikunjungi.

Bacaan Lainnya

“Satu malam 35 masjid sesuai dengan jumlah
Makanya dijadwalkan hanya empat kali kunjungan,”kata Nasrin, pejabat bagian kesejahteraan rakyat sekyetaita daerah Kota Palu.

Terkait rencana ini, Wali Kita Palu Hidayat berpesan khusus bagi para mubaligh. Agar kiranya dalam mengisi tausiyah nanti dapat memberi pemahaman bagi umat tentang pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Mengingat kata situasi anak bangsa saat ini yang kelihatannya mulai terpecah. Baik karena politik maupun hal lain yang bisa memicu perpecahan.

“Saya harap pesan pesan ini disampaikan dalam pendekatan agama,”harap Hidayat dalam pembekalan tim mubaligh, Kamis 2 Mei 2019 di Kantor Wali Kota Palu

Hidayat menyebut, masyarakat kaili pada prinsipnya memiliki karakter yang menjunjung tinggi nilai- nilai toleransi.
Hanya saja nilai ini tergerus akibat kemajuan teknologi. Karenanya diharap semua pihak dapat menjadi pelopor dalam upaya mengembalikan nilai nilai toleransi tersebut.

“Kita sejukkan suasana yang sempat memanas karena politik tanah air. Jangan justru menjadikan mimbar untuk menyampaikan hal hal yang dapat memecah persatuan,”kata Hidayat.

Sebagaiman tema pembanguan yang dia usung, yakni Palu kota jasa, berbudaya dan beradat dilandasi iman dan taqwa. Dia menjelaskan, sektor jasa saat ini terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat Palu.

Artinya kata dia, sektor jasa perlu ditopang dengan kondusifitas keamanan daerah.
Agar nantinya banyak orang dari luar Palu yang berkunjung untuk belanja di Kota Palu.

“Prinsipnya bagaimana mungkin orang mau datang kalau karakter masyarakat tidak menggambarkan keamanan daerah. Makanya, tugas kita semua untuk memberi, mengajak masyarakat menjaga kemanan dan toleransi itu,”demikian Hidayat.

Pos terkait