EVAKUASI – Proses evakuasi jenazah korban likuefaksi Kelurahan Petobo masih berlangsung hingga Senin 17 Juni 2019. Foto: HAMDI ANWAR/PE
TAK terlihat guratan sedih diwajah Sulaiman Main (40) warga Lorong Tabaro Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan Kota Palu. Dia tegar menyaksikan langsung proses penggalian delapan jenazah anggota keluarganya yang tewas terbenam lumpur ganas likuefaksi 28 September 2018 silam.
Laporan Hamdi Anwar Kecamatan Palu Selatan.
Proses evakuasi jenazah keluarga besar Sulaiman Main masih berlangsung hingga Senin 17 Juni 2019. Sejak ditemukan warga yang sedang menggali rongsokan, Minggu siang 16 Juni 2019, baru lima diantara yang berhasil dievakuasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Palu bersama tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bekerja keras untuk mengangkat seluruh jenazah dari tumpukan lumpur dan runtuhan material bangunan di kedalaman sekira tiga meter. Hingga akhirnya Senin siang 17 Juni, seluruh kerangka jenazah berhasil diangkat.
Diantara jenazah masih ada yang mengenakan pakaian utuh. Sehingga langsung dengan mudah dikenali.
Proses evakuasi jenazah dikerubuti tetangga, keluarga dan sanak saudara. Melihat ciri ciri pakaian yang masih utuh, banyak tetangga yang langsung mengenali bahwa korban adalah keluarga besar Sulaiman Main, seorang karyawan di BNI Cabang Palu.
Sulaiman memastikan bahwa seluruh jenazah yang ditemukan adalah anggota keluarganya. Terdiri dari dua anak bayi kembar prianya usia sembilan bulan. Ibu mertua, adik kandung ibu mertua, ibunya ibu mertua, dan tiga orang iparnya.
Satu sosok jenazah lain ia pastikan adalah adik iparnya. Yang saat ditemukan masih mengenakan celana panjang dengan sebuah handphone.
Untuk memastikan kebenaran bahwa itu adalah adik iparnya yaitu dengan cara mengeluarkan sim card. Meski sudah terblokir, namun dalam SIM card masih tersimpan nomor-nomor kontak yang ia kenali.
“Di handphone itu juga masih melekat stiker yang saya kenali,”beber Sulaiman.
Sulaiman mengaku saat bencana Jumat sore 28 September 2018 tidak sedang bersama keluarga. Dia masih berada di kantor. 30 menit kemudian barulah ia berusaha melakukan pencarian. Namun nihil yang ia dapat. Selain gelap, tak ada lagi objek yang bisa ia kenali.
Saat ditemukan warga, dua jenazah bayinya sedang dalam posisi sedang dipeluk oleh adik ibu mertuanya.
Titik penemuan jenazah keluarganya bergeser hampir 500 meter dari rumahnya yang terletak di Lorong Tabaro Kelurahan Petobo.