Dr. H. Muhtar Lutfi. Foto: istimewa
PALU EKSPRES, PALU – Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (Untad), Dr. H. Muhtar Lutfi menyebutkan pihaknya siap mengoptimalkan pelaksanaan semester antara atau semester pendek, untuk menekan jumlah mahasiswa yang terancam Drop Out (DO) karena telah melewati batas maksimal masa studi 7 tahun.
Ia menjelaskan pelaksanaan semester antara sudah diatur dalam kalender akademik, mulai dari tingkat fakultas hingga universitas. Sehingga, menurutnya tidak ada masalah bagi fakultas untuk melaksanakan hal tersebut.
“Tidak masalah lagi implementasinya. Semester antara ini sangat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan studinya,” kata Muhtar, Sabtu 15 Juni 2019.
Terkait hal ini, Muhtar mengingatkan kepada para mahasiswa untuk dapat memanfaatkan kesempatan pelaksanaan semester antara dengan maksimal, agar penyelesaian studi dapat dilaksanakan tepat waktu.
“Jangan sampai peluang ini disia-siakan,” tegasnya.
Sebelumnya, Rektor Untad, Prof. Dr. H. Mahfudz menyampaikan bahwa setelah tahun 2019, tidak akan ada lagi kebijakan dari pihak kampus untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian studi bagi mahasiswa yang telah menjalani masa studi maksimal 7 tahun.
Untuk menekan jumlah mahasiswa yang terancam DO akibat melewati batas maksimal masa studi, Rektor menyebutkan hal itu dapat dilakukan dengan memaksimalkan program semester pendek atau semester antara sejak tahun-tahun pertama perkuliahan. Bukan melalui penyelesaian secara instan pada saat-saat terakhir masa studi mahasiswa bersangkutan. (abr/palu ekspres)