Meningkatkan Pendapatan Nelayan, Sulteng Suplai 30 Ton Ikan ke Jakarta

  • Whatsapp

SIAP DIKIRIM – pengiriman ikan sebanyak 30 ton dari Pelabuhan Perikanan Ogotua Kabupaten Tolitoli tujuan Jakarta. Foto: Istimewa

PALU EKSPRES, TOLITOLI– Sulawesi Tengah kembali mengirim ikan ke Provinsi lain. Kali ini, pengiriman ikan sebanyak 30 ton dari Pelabuhan Perikanan Ogotua Kabupaten Tolitoli tujuan Jakarta, Minggu (30/6/2019). Sebelum diberangkatkan ke Jakarta, suplai ikan yang diangkut melalui peti kemas tersebut, terlebih dahulu singgah di Pelabuhan Patoloan, untuk selanjutnya diberangkatkan ke Jakarta.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah, Dr. Ir Hasanuddin Atjo MP dihubungi melalui Whats App, Minggu (30/6/2019), mengatakan, pengiriman ikan-ikan tersebut bertujuan untuk menjaga stabilitas harga ikan di tingkat nelayan, sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan khususnya di Kabupaten Tolitoli dan sekitarnya.
“Harga ikan ditingkat nelayan sangat berfluktuasi mengikuti musim ikan. Kalau lagi musim ikan, produksi ikan tentunya melimpah tapi harga jualanya menurun, inilah yang perlu kita antisipasi, setidaknya harga ikan tidak anjlok ditingkat nelayan,” kata Atjo.

Suplai ikan ke Jakarta untuk memenuhi kebutuhan industri pengolahan dan pasar umum lanjutnya, merupakan bagian dari manfaat Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) Sulawesi Tengah.

Menurut Atjo, Provinsi Sulawesi Tengah telah menerapkan SLIN sejak 2016 lalu. Tiga Pelabuhan Perikanan yang menjadi pusat SLIN Sulteng yaitu, Pelabuhan Perikanan Ogotua Tolitoli, Pelabuhan Perikanan Labuan Bajo Donggala dan Pelabuhan Perikanan Mato Banggai Laut. Tiga PPI ini, semuanya milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.

Malah penerapan SLIN di provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Longki Djanggola ini, sudah menjadi proyek percontohan nasional di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Lagi diupayakan untuk Kabupaten Morowali. Masih perlu diperjuangkan bersama. Harapan kita, wakil-wakil Sulteng yang ada di parlemen bisa memberi penguatan,” ujarnya.

Atjo menegaskan, SLIN Sulteng akan lebih bermakna jika ibukota pindah ke Kalimantan karena posisi Sulawesi Tengah sangat dekat dengan Kalimantan. Bahkan, Pulau Kalimantan dan Sulawesi berada dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) .

Pos terkait